Isra Mikraj dan Makna "Laylan": Pesan Spiritual yang Tak Terbatas Ruang dan Waktu -->

Header Menu

Isra Mikraj dan Makna "Laylan": Pesan Spiritual yang Tak Terbatas Ruang dan Waktu

Jurnalkitaplus
27/01/25



Dalam acara Peringatan Isra Mikraj yang digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (27/1/2025), ulama ternama Muhammad Quraish Shihab mengupas makna kata "Laylan" dalam konteks peristiwa Isra dan Mikraj. Menurutnya, kata "Layl" yang berarti gelap, menggambarkan kecepatan luar biasa dari perjalanan Nabi Muhammad SAW. 


“Bayangkan, perjalanan Nabi pada malam itu seperti menggunakan pesawat terbang, yang tidak membutuhkan waktu lama. Ini menunjukkan bahwa peristiwa Isra Mikraj tidak perlu dibatasi oleh logika manusia,” ujar Quraish Shihab dengan penuh semangat.


Acara bertajuk "Membumikan Bahasa Langit: Membincang Kemuliaan Ibadah Shalat" ini tidak hanya membahas aspek historis, tetapi juga menekankan hikmah spiritual di balik peristiwa agung tersebut. Quraish Shihab menyoroti bahwa Isra Mikraj adalah momen penguatan iman dan kedekatan umat Islam dengan Allah. 


“Sholat adalah hadiah istimewa dari peristiwa ini. Tapi ingat, sholat harus diiringi dengan perbuatan baik. Hadiah ini harus kita lakukan dengan penuh kesungguhan dan diimbangi dengan amal saleh,” tegasnya.


Lebih lanjut, Quraish Shihab menjelaskan bahwa perjalanan spiritual ini mengajarkan bahwa kedekatan dengan Allah tidak terikat oleh ruang dan waktu. “Ini pengingat bagi kita untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan ketaatan,” tambahnya.


Ia juga menegaskan bahwa peristiwa Isra Mikraj adalah bukti kekuasaan Allah yang tak terbatas. “Allah Maha Kuasa, dan tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Ibadah adalah jalan menuju kedekatan dengan-Nya,” ucapnya, menutup pembicaraan dengan pesan yang mendalam.


Sumber : RRI