Mengungkap Kisah di Balik Wayang Golek: Warisan Budaya Sunda yang Abadi -->

Header Menu

Mengungkap Kisah di Balik Wayang Golek: Warisan Budaya Sunda yang Abadi

Jurnalkitaplus
16/01/25

Wikipedia 

Wayang golek, seni pertunjukan boneka kayu khas Sunda, Jawa Barat, menyimpan sejarah yang panjang dan memikat. Perjalanan wayang golek bermula dari abad ke-15 hingga ke-16, di mana Sunan Kudus diyakini membawa wayang kulit ke tanah Pasundan. Wayang kulit ini kemudian menginspirasi terciptanya wayang golek, yang awalnya berupa boneka kayu sederhana yang dimainkan dengan cara diputar atau "digolek".


Pada abad ke-17 hingga 18, wayang golek mulai berkembang pesat di lingkungan Kerajaan Sunda, khususnya di Cirebon dan Sumedang. Para pengrajin mulai menciptakan wayang golek dengan detail dan ekspresi yang lebih hidup, sementara cerita-cerita yang dipentaskan pun semakin kaya, memadukan unsur mitologi Hindu dan Islam.


Masa kejayaan wayang golek terjadi pada abad ke-19 hingga 20. Wayang golek menjadi hiburan yang sangat populer di Jawa Barat, terutama di Bandung dan Cirebon. Dalang-dalang ternama seperti Raden Tjetjep Supria Dipa dan Djamaludin muncul dan mengembangkan teknik serta gaya bermain wayang golek yang unik. Wayang golek pun menembus dunia penyiaran, dipentaskan di radio dan televisi, menjangkau khalayak yang lebih luas.


Memasuki abad ke-20 hingga 21, wayang golek terus beradaptasi dengan zaman. Teknik pembuatan dan permainan wayang golek mengalami modernisasi. Bahan-bahan modern seperti plastik dan fiberglass mulai digunakan untuk membuat wayang golek. Wayang golek kini hadir di berbagai festival budaya, bahkan tampil di panggung internasional, memperkenalkan kekayaan budaya Sunda pada dunia.


Wayang golek tak hanya sekedar boneka kayu, tetapi juga cerminan sejarah, kepercayaan, dan nilai-nilai masyarakat Sunda. Asep Sunandar Sunarya, dalang terkenal kontemporer, turut mempertahankan dan mengembangkan seni wayang golek. Berbagai jenis wayang golek, seperti Wayang Golek Purwa dengan cerita Hindu, Wayang Golek Sunda dengan cerita rakyat, dan Wayang Golek Cirebon dengan gayanya yang khas, menunjukkan kekayaan dan keragaman tradisi ini.


Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Kebudayaan, komunitas budaya, dan para seniman Sunda terus berupaya melestarikan wayang golek. Festival-festival budaya seperti Festival Budaya Sunda menjadi wadah bagi wayang golek untuk terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang. (AS16)


sumber :

1. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat

2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

3. Enaiklopedia Budaya Sunda