Paus Fransiskus tutup usia pada Senin, 21 April 2025, pukul 09.45 waktu setempat, setelah mengalami komplikasi kesehatan serius. Vatikan menyatakan Paus wafat akibat stroke, koma, dan kolaps kardiovaskular yang tak dapat diselamatkan, dipicu oleh kondisi pneumonia bilateral yang dideritanya.
Apa Itu Pneumonia Bilateral?
Pneumonia bilateral atau yang kerap disebut "pneumonia ganda" adalah infeksi paru-paru yang menyerang kedua sisi paru—baik kiri maupun kanan. Dalam dunia medis, istilah yang digunakan secara resmi adalah "pneumonia bilateral", bukan "double pneumonia". Infeksi ini menyerang alveoli dan saluran pernapasan distal, yang sangat krusial dalam proses pertukaran oksigen.
Kondisi Paus Sebelum Wafat
Paus Fransiskus sebelumnya dirawat intensif akibat infeksi paru-polimikroba, yang dipicu oleh kombinasi penyakit paru kronis (bronkiektasis) dan akut (bronkitis asma). Riwayat kesehatan beliau mencatat bahwa pada 1957, ia pernah menjalani pengangkatan sebagian paru-parunya akibat infeksi berat. Hal ini membuatnya semakin rentan terhadap gangguan pernapasan serius.
Mengapa Pneumonia Ini Berbahaya?
Pneumonia bilateral memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi dibanding pneumonia biasa karena melibatkan seluruh sistem paru-paru. Gejala umum mencakup sesak napas, batuk berdahak, nyeri dada, demam, kelelahan ekstrem, hingga gangguan pencernaan. Pada pasien lansia atau dengan penyakit penyerta, kondisi ini dapat berujung fatal.
Data dan Dampak Global
Menurut WHO, pneumonia menyebabkan sekitar 740.000 kematian balita pada 2021. Di AS, lebih dari 41.000 orang meninggal karena pneumonia pada 2023. Di Indonesia, BPJS Kesehatan mencatat pneumonia sebagai penyakit dengan biaya pengobatan tertinggi tahun 2023, yakni mencapai Rp 8,7 triliun.
Siapa Saja yang Rentan?
Kelompok yang rentan terhadap pneumonia bilateral termasuk anak-anak, lansia, perokok, ibu hamil, penderita penyakit paru atau jantung kronis, serta individu dengan sistem imun lemah. Mereka, yang mengalami gangguan neurologis yang memengaruhi proses menelan juga memiliki risiko tinggi terkena pneumonia aspirasi. (FG12)