Kontroversi Celana Jeans: Pernyataan Menkes RI Picu Perdebatan Obesitas dan Usia Harapan Hidup -->

Header Menu

Kontroversi Celana Jeans: Pernyataan Menkes RI Picu Perdebatan Obesitas dan Usia Harapan Hidup

Jurnalkitaplus
16/05/25



JURNALKITAPLUS - Pernyataan Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, mengenai ukuran celana jeans pria dan hubungannya dengan harapan hidup menuai polemik di kalangan masyarakat dan media sosial. Dalam keterangannya kepada awak media di Jakarta pada Rabu (14/5/2025), Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan analogi ukuran celana jeans sebagai indikator obesitas yang berpotensi memperpendek usia.

"Kalau laki-laki beli celana jeans masih di atas ukuran 32 atau 33, itu sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat dibanding yang ukurannya 32 atau ke bawah," ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin saat itu.

Pernyataan Kontan Menuai Reaksi

Sontak, pernyataan tersebut langsung memicu berbagai reaksi dari warganet. Sebagian besar mempertanyakan validitas dan kesimplistikan pernyataan tersebut dalam mengukur risiko kesehatan seseorang. Frasa "menghadap Allah-nya lebih cepat" juga dinilai kurang tepat dan sensitif oleh sebagian kalangan.

Berita mengenai pernyataan ini dengan cepat menyebar melalui berbagai platform media sosial, memicu perdebatan sengit di antara pengguna internet. Tak hanya media nasional, sejumlah media asing pun turut memberitakan kontroversi ini.

Klarifikasi Menkes: Analogi Sederhana untuk Edukasi Publik

Menyusul ramainya pemberitaan dan reaksi publik, Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan klarifikasi terkait pernyataannya. Beliau menjelaskan bahwa analogi ukuran celana jeans tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yang lebih mudah kepada masyarakat awam mengenai konsep Indeks Massa Tubuh (BMI) dan risiko obesitas.

"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa obesitas itu nyata dan berbahaya bagi kesehatan. Ukuran celana itu hanya cara sederhana untuk memberikan gambaran," jelas Menkes dalam keterangannya.

Lebih lanjut, Menkes menekankan pentingnya menjaga berat badan ideal dengan BMI di bawah 24. 

Budi juga mengimbau masyarakat untuk mengurangi lemak tubuh melalui pengaturan pola makan yang sehat dan rutin berolahraga minimal lima kali seminggu selama 30 menit setiap sesinya. (FG12)