Tahun 2025, PBB Tetapkan Tahun Internasional Pelestarian Gletser -->

Header Menu

Tahun 2025, PBB Tetapkan Tahun Internasional Pelestarian Gletser

Jurnalkitaplus
15/05/25


JURNALKITAPLUS – PBB resmi menetapkan tahun 2025 sebagai Tahun Internasional Pelestarian Gletser, di tengah kekhawatiran global atas laju pencairan es yang kian mengkhawatirkan. Fenomena penyusutan gletser kini terjadi dengan kecepatan tertinggi dalam sejarah modern akibat perubahan iklim.


Penelitian terbaru yang dipublikasikan di Nature Reviews Biodiversity pada Mei 2025 mengungkap dampak luas dari mencairnya gletser terhadap keanekaragaman hayati dan stabilitas ekosistem dunia. Kajian yang dipimpin Gianalberto Losapio dari University of Lausanne, Swiss, menganalisis lebih dari 160 studi ilmiah terkait.


"Gletser adalah indikator paling dramatis dari dampak perubahan iklim. Penyusutannya mengancam ekosistem global dan kesehatan planet," ujar Losapio dalam keterangan tertulis, Selasa (13/5/2025).


Di Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat penyusutan signifikan pada gletser Puncak Jaya, Papua. Luas tutupan es di kawasan tersebut menurun drastis dari 0,23 km² (2022) menjadi hanya 0,11-0,16 km² (2024). BMKG memprediksi gletser satu-satunya di Indonesia ini akan hilang sepenuhnya sebelum 2026.


Tak hanya berdampak lokal, pencairan gletser mendorong kenaikan permukaan laut, mengganggu arus laut, memicu perubahan pola cuaca global, serta mengancam ribuan spesies spesialis yang bergantung pada ekosistem es.


"Gletser menyimpan tiga perempat air tawar Bumi. Kehilangannya akan memicu krisis air, runtuhnya keanekaragaman hayati, dan dampak sosial-ekonomi besar," kata Prof Sharon Robinson dari University of Wollongong, kontributor penelitian tersebut.


Melalui deklarasi tahun 2025 sebagai Tahun Internasional Pelestarian Gletser, PBB berharap dapat meningkatkan kesadaran global tentang peran vital gletser dalam menjaga keseimbangan iklim, siklus hidrologi, hingga ketahanan pangan dan lingkungan hidup. (FG12)