Sequoyah : Si Pandai Besi yang Bikin Bangsanya Melek Huruf Tanpa Sekolah -->

Header Menu

Sequoyah : Si Pandai Besi yang Bikin Bangsanya Melek Huruf Tanpa Sekolah

Jurnalkitaplus
08/06/25

 


Bayangin deh, kamu hidup di tahun 1700-an, nggak bisa baca tulis, dan nggak ada buku dalam bahasamu sendiri. Nah, itu persis yang dialami Sequoyah, seorang pria Cherokee kelahiran sekitar tahun 1770 di kota kecil bernama Tuskegee (bukan di Alabama, ya). 



Dia jago banget bikin perhiasan dan alat dari logam - semacam tukang emas dan pandai besi zaman dulu. Tapi soal baca-tulis? Nihil. Bahkan bahasa Cherokee saat itu belum punya bentuk tulisan!



Tapi satu hal bikin Sequoyah penasaran: para pendatang Eropa bawa-bawa kertas yang katanya bisa “bicara” alias surat. Buat Sequoyah, itu ajaib banget. Dia mikir, "Kenapa orang kulit putih bisa saling ngobrol lewat kertas, tapi kita nggak?"



Maka dimulailah proyek super ambisius - bikin sistem tulisan untuk bahasanya sendiri. Mulai sekitar tahun 1809, dia coba-coba bikin simbol untuk tiap kata Cherokee. Tapi lama-lama capek juga. Bayangin harus bikin ribuan simbol! Akhirnya, dia ganti strategi: bikin simbol buat suku kata aja. Lebih simpel, lebih masuk akal.



Dan di sinilah yang manis: putrinya, Ahyokah, ikut bantu. Mereka berdua bareng-bareng menyusun simbol demi simbol. Gimana bunyinya, gimana cara tulisnya, dan gimana biar orang gampang ngapalin. 



Hasilnya? Di tahun 1821, lahirlah syllabary Cherokee—85 simbol, satu untuk tiap suku kata dalam bahasa Cherokee. Hebatnya lagi, semua ini dibuat sama orang yang sendiri nggak bisa baca tulis dalam bahasa manapun! 🤯


Empat tahun kemudian, tahun 1825, seluruh Bangsa Cherokee resmi mengadopsi sistem tulisan bikinan Sequoyah ini. Dan efeknya luar biasa: dalam waktu singkat, mayoritas orang Cherokee bisa baca-tulis. 



Nggak tanggung-tanggung, konon tingkat literasi mereka di tahun 1830-an sampai 90%! Bahkan ngalahin banyak komunitas kulit putih di sekitarnya! 😲



Berkat melek huruf ini, mereka bisa bikin koran sendiri, Cherokee Phoenix, yang terbit sejak 1828. Isinya campur: pakai bahasa Cherokee dan Inggris. Media ini jadi alat penting buat memperkuat budaya dan identitas mereka di tengah tekanan kolonialisme.


Yang paling keren? Semua ini berawal dari seorang pria biasa yang nggak pernah sekolah, tapi punya tekad luar biasa dan kepedulian tinggi sama bangsanya. Sekarang, nama Sequoyah dikenang sebagai legenda. Bahkan ada pohon yang dinamain dari namanya: pohon Sequoia! 🌲