SEJARAH AWAL MULA KUDA RENGGONG KOTA SUMEDANG -->

Header Menu

SEJARAH AWAL MULA KUDA RENGGONG KOTA SUMEDANG

Jurnalkitaplus
12/01/25


Kuda Renggong adalah salah satu warisan budaya Sunda yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Berikut adalah sejarah dan makna di balik Kuda Renggong:


Sejarah

Kuda Renggong memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Menurut catatan sejarah, Kuda Renggong sudah ada sejak abad ke-18, pada masa pemerintahan Pangeran Sumedang (1620-1624). Pada awalnya, Kuda Renggong digunakan sebagai sarana transportasi dan pertunjukan.


Pada abad ke-19, Kuda Renggong menjadi simbol kekuasaan dan kemakmuran bagi masyarakat Sumedang. Kuda ini juga digunakan dalam upacara adat dan perayaan keagamaan.


Makna

Kuda Renggong memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Sunda. Kuda ini melambangkan:


1. Kekuatan dan keberanian.

2. Kemakmuran dan kesuburan.

3. Kehormatan dan kesucian.

4. Persatuan dan kesatuan.


Ciri Khas

Kuda Renggong memiliki ciri khas yang unik:


1. Bentuk kuda yang elegan dan proporsional.

2. Ukiran kayu yang indah dan rumit.

3. Warna-warna cerah dan mencolok.

4. Hiasan manik-manik dan kain sutra.


Masa Perkembangan (Abad ke-19)

1. Kuda Renggong menjadi populer di kalangan masyarakat Sunda dan digunakan dalam upacara adat dan perayaan keagamaan.

2. Ukiran kayu dan hiasan menjadi lebih rumit dan indah.

3. Kuda Renggong dibagi menjadi dua jenis: Kuda Renggong Besar (untuk upacara) dan Kuda Renggong Kecil (untuk pertunjukan).


Masa Kolonial (Abad ke-20)

1. Pemerintah kolonial Belanda mengakui Kuda Renggong sebagai warisan budaya Sunda.

2. Kuda Renggong dipamerkan di museum dan pameran budaya.

3. Masyarakat Sunda terus melestarikan tradisi Kuda Renggong.


Masa Kemerdekaan (1945-sekarang)

1. Pemerintah Indonesia mengakui Kuda Renggong sebagai warisan budaya nasional.

2. Kuda Renggong menjadi simbol identitas budaya Sunda.

3. Upaya pelestarian dan promosi dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat.


Perkembangan Terkini

1. Kuda Renggong menjadi ikon pariwisata Sumedang.

2. Festival Kuda Renggong diadakan secara tahunan.

3. Kuda Renggong terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.



Upacara dan Pertunjukan

Kuda Renggong sering ditampilkan dalam berbagai upacara dan pertunjukan:


1. Upacara adat Sunda.

2. Perayaan Hari Raya Idul Fitri.

3. Pesta rakyat dan festival budaya.

4. Pertunjukan seni dan budaya.


Pelestarian

Pemerintah dan masyarakat Sumedang berupaya melestarikan Kuda Renggong:


1. Membangun museum dan galeri.

2. Mengadakan workshop dan pelatihan.

3. Mempromosikan pariwisata budaya.

4. Mendokumentasikan sejarah dan makna.


Sumber:


1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat.

3. Lembaga Kebudayaan Sunda.

4. Buku "Sejarah Kuda Renggong" oleh Dr. H. Abu Bakar.


AS-016