![]() |
Sampah yang menggunung dok. Merdeka |
Jurnalkitaplus – Seiring dengan penutupan 37 tempat pemrosesan akhir (TPA) yang masih menerapkan sistem open dumping atau pembuangan sampah secara terbuka, pemerintah kini fokus pada penerapan sistem sanitary landfill sebagai alternatif pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan. Sistem ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Apa Itu Sanitary Landfill?
Sanitary landfill adalah metode pengelolaan sampah dengan cara menimbun sampah di lokasi yang telah disiapkan secara khusus. Berbeda dengan open dumping yang membuang sampah secara sembarangan, sanitary landfill dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan dengan menggunakan lapisan pelindung dan sistem pengolahan limbah yang terstruktur.
Teknis Pelaksanaan Sanitary Landfill
1. Lokasi Cekung : Sampah ditempatkan di area cekung yang telah dilapisi geotekstil dan lapisan kedap air untuk mencegah kontaminasi air tanah.
2. Pemadatan Sampah : Sampah dipadatkan menggunakan alat berat untuk mengurangi volume dan memaksimalkan kapasitas TPA.
3. Penimbunan Tanah : Setiap lapisan sampah ditutup dengan tanah atau material sejenis untuk mencegah bau, mengurangi risiko kebakaran, dan menghindari penyebaran penyakit.
4. Sistem Pengolahan Limbah : Dilengkapi dengan sistem pengolahan lindi (leachate) dan gas metana yang dihasilkan dari proses dekomposisi sampah. Gas metana dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Keuntungan Sanitary Landfill
1. Ramah Lingkungan : Mencegah pencemaran air tanah, udara, dan tanah akibat sampah yang tidak terkontrol.
2. Pengurangan Dampak Kesehatan : Mengurangi risiko penyebaran penyakit dan bau tidak sedap yang dihasilkan dari tumpukan sampah terbuka.
3. Pemanfaatan Gas Metana : Gas metana yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi energi listrik atau panas, sehingga memberikan nilai tambah secara ekonomi.
4. Pengelolaan yang Terstruktur : Memungkinkan pengawasan dan pemantauan yang lebih baik terhadap volume dan jenis sampah yang diolah.
Contoh Penerapan Sanitary Landfill di Indonesia
Salah satu contoh penerapan sanitary landfill yang berhasil adalah TPA Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat. TPA ini telah dilengkapi dengan sistem pengolahan lindi dan pemanfaatan gas metana. Gas metana yang dihasilkan digunakan untuk pembangkit listrik, yang dapat memasok kebutuhan energi bagi ribuan rumah tangga di sekitarnya. Selain itu, TPA Bantar Gebang juga menerapkan sistem pemadatan dan penimbunan sampah secara berkala untuk meminimalkan dampak lingkungan.
Meskipun sanitary landfill menawarkan banyak keuntungan, penerapannya memerlukan biaya yang cukup besar dan komitmen dari pemerintah daerah serta pengelola TPA. Selain itu, sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik juga menjadi kunci keberhasilan sistem ini.
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa penutupan TPA open dumping dan transisi ke sanitary landfill dilakukan secara bertahap. “Kami berharap dengan sistem ini, pengelolaan sampah di Indonesia dapat lebih terstruktur dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Dengan penerapan sanitary landfill, diharapkan Indonesia dapat mengurangi dampak negatif dari pengelolaan sampah yang tidak terkontrol, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang. (FG12)