Trump Targetkan Rare Earth, "Bumbu" Esensial Produk Industri -->

Header Menu

Trump Targetkan Rare Earth, "Bumbu" Esensial Produk Industri

Jurnalkitaplus
02/03/25

Gambar Responsif
Reuters


Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pernyataan yang diunggah Reuters, Sabtu (1/03/2025) mengaku bahwa negaranya tengah mencari kesepakatan dengan Ukraina terkait Rare Earth atau logam tanah jarang.

Rare earth digunakan hampir di semua teknologi seperti ponsel, perangkat medis, turbin angin, senjata, dan banyak lagi. 

"Logam tanah jarang ini merujuk pada 17 elemen yang secara kimiawi mirip dalam seri lantanida." Kata Geographer Julie Michelle Klinger. "Jadi jika Anda dapat membayangkan tabel periodik, itu adalah bar di bagian bawah elemen 57 hingga 71 ditambah Skandium dan Atrium." 

Julie mengatakan bahwa Rare Earth sering disebut sebagai "vitamin" atau "bumbu" industri, karena memungkinkan teknologi menjadi lebih kecil, lebih cepat, lebih kuat, dan lebih tahan lama.

Koresponden spesialis Eric Onstad kepada Reuters menambahkan, "Elemen-elemen ini pertama kali ditemukan oleh seorang anak di Swedia pada tahun 1787, di dekat sebuah desa yang disebut Ytterby, kemudian menjadi nama beberapa elemen seperti itrium dan iterbium."

"Tiongkok adalah produsen Rare Earth terbesar, menyumbang 60% dari produksi tambang dan 90% dari Rare Earth yang diproses. Namun pada 1980-an, Amerika Serikat menjadi produsen terbesar, dan Eropa memiliki salah satu pabrik pengolahan terbesar di dunia," tukas Eric.


Manfaat Rare Earth

Elemen seperti lantanum dan serium digunakan dalam TV dan pencahayaan, sedangkan aplikasi herum dan rum dapat mencakup tenaga nuklir hingga laser.

Terdapat dua kategori penggunaan Rare Earth yang disorot. Eric Onstad menyebut bahwa yang pertama adalah penggunaan militer, mencakup kacamata malam hingga rudal presisi dan radar. 

"Tentu ini adalah isu sensitif bagi negara-negara yang ingin menjaga akses mereka ke mineral-mineral tersebut," ujar Eric. 

Kedua adalah transisi energi, di mana pada empat Rare Earth tertentu digunakan untuk membuat magnet permanen super kuat yang digunakan di motor kendaraan listrik dan turbin angin. "Ini penting bagi target nol emisi karbon dan pengurangan gas rumah kaca di banyak negara," jelasnya.

Namun, Julie mengatakan, pengolahan Rare Earth sering melibatkan penggunaan pelarut yang dapat menghasilkan limbah beracun. 

Teknologi yang lebih ramah lingkungan sedang dikembangkan, tetapi belum banyak digunakan. 

Eric turut mengatakan, masalah lainnya adalah beberapa deposit Rare Earth yang mengandung bahan radioaktif seperti uranium dan thorium, sehingga beberapa negara tidak ingin menambangnya di wilayah mereka. 

Apakah logam tanah jarang ini benar-benar langka? 

"Tidak sepenuhnya. Mereka ditemukan di seluruh dunia, dan dalam hal deposit, tidak benar-benar langka," terang Eric. "Yang langka adalah kadang-kadang mereka ditemukan dalam jumlah kecil dan seringkali bercampur dengan mineral-mineral lain." 

"Kesulitan utama adalah mengekstrak setiap Rare Earth dari mineral-mineral lain yang terkait dalam deposit tersebut." tutupnya. (ALR-26)