JURNALKITAPLUS – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi meluncurkan program unggulan bertajuk Operasi Jabar Manunggal pada awal masa jabatannya, Februari 2025. Program ini dirancang sebagai langkah strategis untuk memberantas premanisme, menciptakan rasa aman di masyarakat, serta menjaga iklim investasi yang kondusif di wilayah Jawa Barat.
Peluncuran program ini dilatarbelakangi oleh maraknya praktik pungutan liar, intimidasi terhadap investor, hingga gangguan keamanan yang kerap dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab, termasuk organisasi masyarakat (ormas). Dalam pernyataannya, Dedi menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang bagi premanisme di Jawa Barat.
"Operasi Jabar Manunggal bukan hanya tentang penegakan hukum, tapi juga tentang memulihkan kepercayaan masyarakat dan investor terhadap pemerintah daerah," ujar Dedi saat konferensi pers di Gedung Sate, Bandung, Rabu (5/3/2025).
Program ini memiliki lima fokus utama, yaitu: pemberantasan premanisme, peningkatan mutu pendidikan dan layanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta penguatan pembangunan desa berbasis kebutuhan masyarakat. Salah satu langkah nyata yang telah diambil adalah kerja sama strategis antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan TNI AD dalam pengamanan serta pengelolaan lingkungan desa.
Untuk mendukung program ini, pemerintah provinsi mengalokasikan anggaran khusus yang juga disinergikan dengan dana dari pemerintah kabupaten/kota. Patroli malam gabungan serta monitoring aktivitas ormas menjadi bagian dari implementasi harian program tersebut.
Dedi optimistis, pelaksanaan Operasi Jabar Manunggal akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp19 triliun menjadi Rp21 triliun pada akhir 2025, serta menarik lebih banyak investor masuk ke Jawa Barat. (AR11)