![]() |
Theasianparent |
Di tengah dunia yang makin bising dengan notifikasi dan tuntutan tampil sempurna di media sosial, muncul sebuah tren baru yang justru mengajak kita untuk... menghilang dari hiruk-pikuk itu semua. Inilah JOMO—Joy of Missing Out —konsep bahagia karena tidak ikut-ikutan, yang kini berubah menjadi gaya hidup baru, bahkan merambah ke dunia pariwisata global.
Alih-alih mengejar eksistensi online, wisata JOMO mengajak para pelancong untuk menikmati keheningan, menyatu dengan alam, dan menemukan kembali ketenangan batin. Tren ini bukan sekadar gaya hidup sesaat, tapi sudah menjadi fenomena global di berbagai negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggris, hingga Eropa.
Apa Itu Wisata JOMO?
Berbeda dengan FOMO (Fear of Missing Out) yang membuat orang takut ketinggalan tren, JOMO justru mengajak kita menikmati momen tanpa tekanan sosial. Dalam wisata, JOMO berarti mengambil liburan yang menenangkan—jauh dari keramaian, bebas dari kebutuhan mengunggah update di Instagram, dan lebih fokus pada self-care serta penghargaan terhadap kesederhanaan.
Bayangkan: liburan tanpa drama sosial media, hanya kamu, alam, dan keheningan. Terdengar menggoda, bukan?
Kenapa Wisata JOMO Mendadak Booming?
Ada beberapa alasan kuat mengapa wisata JOMO makin digandrungi:
1. Keletihan Digital dan Krisis Kesehatan Mental
Dunia yang terkoneksi 24 jam nonstop membuat banyak orang jenuh. Penelitian menunjukkan, kecanduan gadget dan medsos berkontribusi pada meningkatnya stres dan kecemasan. Wisata JOMO menawarkan pelarian sempurna untuk detoks digital dan menyembuhkan diri.
2. Pencarian Hidup yang Lebih Sederhana
Budaya konsumsi dan produktivitas tinggi membuat banyak orang lelah. JOMO memberikan pengalaman hidup minimalis, lebih mindful, seperti yoga, meditasi, atau sekadar piknik di tengah hutan.
3. Kembali Menghargai Alam
Ketika bumi semakin rentan karena ulah manusia, banyak wisatawan mulai memilih perjalanan yang lebih ramah lingkungan. Wisata JOMO mendorong penghargaan terhadap alam, budaya lokal, dan gaya hidup berkelanjutan.
4. Menjaga Keseimbangan Hidup
Di tengah tekanan hidup modern, JOMO membantu menjaga keseimbangan mental, emosional, dan fisik. Ini lebih dari sekadar liburan; ini adalah bentuk *healing* modern.
Destinasi Favorit Para "JOMO Travelers"
Kalau kamu tertarik mencoba wisata JOMO, berikut beberapa destinasi yang bisa masuk wishlist:
- Hutan di Jepang (Shinrin-yoku)
Tradisi 'forest bathing' ini mengajak kamu berjalan santai di hutan dan menyerap energi alam.
- Retret Meditasi di Bali, Indonesia
Bali menawarkan berbagai retret mindfulness yang sempurna untuk melarikan diri dari dunia digital.
- Desa-desa di Swiss dan Austria
Menikmati keheningan di pegunungan, sambil menghirup udara segar dan pemandangan alam Eropa.
- Island Retreats di Islandia
Pemandangan vulkanik, sumber air panas alami, dan langit yang sepi bintang? Islandia adalah surganya JOMO.
- Villa Pedesaan di Tuscany, Italia
Menghabiskan hari dengan berjalan di kebun zaitun atau menyeruput anggur lokal, tanpa tekanan apapun.
Aktivitas Favorit Saat Wisata JOMO
Liburan ala JOMO nggak butuh itinerary ribet. Aktivitas utamanya sederhana tapi bermakna:
- Meditasi dan yoga
- Berkebun atau bertani organik
- Berjalan santai di alam bebas
- Pijat tradisional dengan bahan alami
Semua kegiatan ini berfokus pada menenangkan pikiran, menyembuhkan tubuh, dan mengisi ulang energi positif.
Berani Missing Out Demi Bahagia
Wisata JOMO bukan sekadar tren. Ini adalah bentuk pemberontakan halus terhadap dunia yang menuntut kita untuk selalu ada dan terlihat. Dengan JOMO, kita diajak untuk benar-benar hadir dalam hidup kita sendiri, menikmati momen tanpa tekanan, dan menemukan kembali makna bahagia yang sederhana. (FG12)
The Asianparent