Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!
Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Devils Stay '
1. Kekuatan Cinta Ayah kepada Anak
Di film Devils Stay, tokoh utama Cha Seung-do adalah seorang ayah yang tampak dingin dan rasional, seorang ahli bedah jantung yang sangat percaya pada logika dan sains. Tapi ketika putri satu-satunya, So-mi, meninggal dunia, semua prinsip ilmiahnya runtuh. Ia mengalami duka yang begitu dalam—bukan hanya kehilangan secara fisik, tapi juga kehilangan makna hidup. Dan disinilah terlihat: sekeras-kerasnya seorang ayah, tetap hatinya bisa hancur saat kehilangan anak.
2. Saat Emosi Laki-Laki Diakui sebagai Kekuatan, Bukan Kelemahan
Di era 2025, semakin banyak kesadaran bahwa laki-laki pun berhak merasakan, mengekspresikan, dan menunjukkan rasa sakit secara emosional. Film ini menunjukkan hal tersebut secara gamblang. Seung-do yang awalnya keras dan dingin, akhirnya harus menghadapi sisi spiritual dan emosionalnya yang selama ini dia tekan.
Hari ini, banyak ayah bekerja keras, lembur, bahkan jarang di rumah demi "membahagiakan keluarga". Tapi film ini menyentuh kita: apakah kita cukup hadir, secara emosional? Kehadiran secara fisik saja tak cukup—ada kebutuhan anak untuk merasa dicintai, didengarkan, dan dirangkul, apalagi di era penuh distraksi seperti sekarang.
3. Hubungan Emosional Jadi Barang Mewah
Anak-anak zaman sekarang tumbuh dalam dunia digital—game, gadget, sosial media. Komunikasi dalam keluarga pun sering kali terputus oleh layar. Di film, Seung-do menyesal karena selama ini terlalu sibuk dengan dunia medisnya.
Di tahun ini, kedekatan emosional antara orang tua dan anak harus benar-benar diperjuangkan. Cinta itu nggak cukup hanya dikasih dalam bentuk materi atau fasilitas. Perlu waktu ngobrol, pelukan, doa bersama—hal sederhana tapi sangat membekas.
4. Cinta yang Tak Bisa Dijelaskan Secara Ilmiah
Sebagai dokter, Seung-do percaya hanya pada hal-hal yang bisa dibuktikan. Tapi cinta kepada anaknya mendorong dia masuk ke dunia yang tak pernah ia percaya: supranatural, eksorsisme, dan misteri.
Di dunia nyata, kita pun kadang tidak bisa menjelaskan mengapa orang tua bisa begitu "gila-gilaan" berkorban demi anaknya—karena cinta itu tak selalu logis, tapi nyata.
5. Makna Kehilangan di Dunia Nyata
Banyak orang tua di zaman ini menghadapi kehilangan secara nyata—anak yang pergi jauh, anak yang berubah karena lingkungan, bahkan anak yang "hilang" karena kecanduan media sosial. Devils Stay seolah menggambarkan rasa kehilangan itu secara ekstrem, lewat kematian So-mi.
Film ini jadi pengingat: selagi anak-anak kita masih bersama kita, hadirkan cinta kita seutuhnya. Jangan tunggu sampai terlambat.
Film ini cocok banget dirayakan untuk hari ayah nanti, karena perjuangan ayah So-mi tiada habisnya bahkan walaupun harus mengorbankan dirinya untuk anak Perempuan nya.
FAI (32)
