Bedah Film : Sisi Positif Film Witch 1 -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Film Witch 1

Jurnalkitaplus
28/05/25

Assalamualaikum Sobat Jkpers!

Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Witch 1 '

Sekedar anak sekolah biasa yang terbilang masih remaja, namun punya cerita di balik itu. Di sini, memperlihatkan bahwa identitasnya adalah pencarian banyak orang-orang yang menjadikannya sebagai kelinci percobaan untuk tujuan tertentu. Tapi, tidak hanya itu saja, karena dari film ini kamu akan belajar :

1. Tokoh Utama Perempuan Kuat, Tapi Tetap Emosional

Ja-yoon bukan tipe karakter yang lemah dan menunggu diselamatkan. Dia adalah karakter perempuan yang kompleks: cerdas, tenang, tapi punya sisi gelap yang tersembunyi.
Ini mengajarkan bahwa kekuatan sejati bukan cuma soal otot atau kekuatan super, tapi kontrol diri dan strategi.

2. Identitas Diri Bukan Sesuatu yang Ditentukan Orang Lain

Sepanjang film, Ja-yoon mencoba mencari tahu siapa dia sebenarnya.
Ini relevan banget buat kita semua: kadang kita tumbuh dengan "label" dari orang lain, tapi pada akhirnya kita sendiri yang menentukan jalan kita.

3. Kritik Terselubung Terhadap Eksperimen Manusia & Kekuasaan Ilmiah

Film ini menggambarkan eksperimen manusia oleh organisasi rahasia.
Di balik ketegangan itu, ada pesan moral: jangan main-main dengan kehidupan manusia demi kekuasaan atau kemajuan teknologi. Etika itu penting!

4. Balas Dendam Nggak Selalu Berarti Jahat

Ja-yoon membalaskan dendamnya dengan cara yang sangat dingin. Tapi film ini juga menunjukkan bahwa di balik kekerasan, ada rasa sakit, kehilangan, dan trauma.
Kita diajak memahami bahwa orang jahat tidak selalu lahir jahat—mereka bisa "dibentuk" oleh dunia yang kejam.

5. Hubungan Emosional dengan Keluarga Angkat

Ja-yoon tumbuh dalam keluarga angkat yang sederhana dan penuh kasih.
Ini jadi pengingat bahwa keluarga bukan soal darah, tapi soal siapa yang mau mencintai dan menerima kita apa adanya.

Dari banyaknya kejutan di film ini, justru kita melatih untuk tidak mudah percaya pada apa yang kita lihat sekilas, bahkan yang kita pantau sebisa kita, bisa jadi dibalik itu ada lapisan yang belum bisa ditunjukkan. Jangan asal menilai orang yang kamu kira dia tidak tahu apa-apa, lantas bisa jadi dia tahu segalanya?

FAI (32)