Metoda Belajar Menyenangkan Ala Gasing: Kunci Meraih Hasil Positif dalam Pendidikan -->

Header Menu

Metoda Belajar Menyenangkan Ala Gasing: Kunci Meraih Hasil Positif dalam Pendidikan

Jurnalkitaplus
01/05/25


JURNALKITAPLUS - Di tengah berbagai tantangan dalam dunia pendidikan, gagasan segar mengenai metoda belajar yang menyenangkan terus bermunculan. Salah satunya adalah pendekatan yang digagas oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D seorang pakar pendidikan yang dikenal dengan keyakinannya bahwa setiap anak memiliki potensi besar untuk berprestasi.


Menurut Prof. Yohanes Surya, penguasaan matematika memiliki peran krusial dalam perkembangan kognitif seseorang. Beliau meyakini bahwa dengan fondasi matematika yang kuat, individu akan lebih mudah memahami berbagai disiplin ilmu lainnya, termasuk sains. "Dengan menguasai matematika, seseorang akan mudah menguasai science," tegasnya dalam berbagai kesempatan.


Lebih lanjut, Prof. Yohanes Surya menepis anggapan bahwa ada anak yang terlahir bodoh. Baginya, setiap anak memiliki kecerdasan yang unik dan berpotensi untuk berkembang. "Tidak ada anak yang bodoh, yang ada hanya anak yang belum mendapat kesempatan dari guru yang baik (great teacher) dan metoda yang baik," ujarnya penuh keyakinan.


Dari keyakinan inilah lahir Metoda Gasing, sebuah pendekatan belajar yang menekankan pada suasana yang menyenangkan dan interaktif. Metoda ini bertumpu pada beberapa pilar utama:


Guru yang Merendah dan Mengajar dengan Hati: Dalam Metoda Gasing, peran guru bukan hanya sebagai penyampai materi, tetapi juga sebagai fasilitator dan motivator. Guru dituntut untuk memiliki kerendahan hati, mampu berempati, dan mengajar dengan sepenuh hati, menciptakan ikatan emosional yang positif dengan siswa.


Guru yang Menciptakan Suasana Bahagia: Esensi dari Metoda Gasing adalah pembelajaran yang menyenangkan. Guru didorong untuk menciptakan suasana kelas yang penuh tawa dan kebahagiaan. Dengan belajar dalam kondisi emosi yang positif, siswa akan lebih mudah menyerap informasi dan merasa termotivasi untuk belajar. Kebahagiaan menjadi "bahan bakar" utama dalam proses pembelajaran.


8C: Metoda Gasing juga mengintegrasikan delapan kompetensi abad ke-21 yang dikenal dengan istilah 8C. Kompetensi ini diyakini penting untuk membekali siswa menghadapi tantangan masa depan:


  • Critical Thinking and Problem Solving (Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah): Mendorong siswa untuk menganalisis informasi dan mencari solusi secara kreatif.
  • Creativity and Innovation (Kreativitas dan Inovasi): Mengembangkan kemampuan siswa untuk menghasilkan ide-ide baru dan orisinal.
  • Collaboration and Teamwork (Kolaborasi dan Kerja Tim): Melatih siswa untuk bekerja sama secara efektif dalam kelompok.
  • Communication (Komunikasi): Meningkatkan kemampuan siswa untuk menyampaikan ide dan informasi secara jelas dan efektif.
  • Computational Thinking (Berpikir Komputasional): Mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkan masalah kompleks dengan pendekatan sistematis.
  • Character Building (Pembentukan Karakter): Menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada siswa.
  • Citizenship (Kewarganegaraan): Membekali siswa dengan pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara.
  • Culture and Global Awareness (Kesadaran Budaya dan Global): Meningkatkan pemahaman siswa tentang keberagaman budaya dan isu-isu global.

Metoda Gasing telah diimplementasikan di berbagai sekolah dan menunjukkan hasil yang menggembirakan. Siswa yang belajar dengan pendekatan ini cenderung lebih antusias, aktif berpartisipasi, dan menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman materi, terutama dalam matematika dan sains.


Dengan penekanan pada guru yang berkualitas, suasana belajar yang menyenangkan, dan pengembangan kompetensi abad ke-21, Metoda Gasing menawarkan harapan baru bagi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Pendekatan ini membuktikan bahwa belajar tidak harus menjadi beban, tetapi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memberdayakan bagi setiap anak bangsa.


Prof. Yohanes Surya, Ph.D adalah seorang fisikawan dan pakar pendidikan terkemuka di Indonesia. Beliau dikenal luas atas dedikasinya dalam memajukan pendidikan sains dan matematika di kalangan anak-anak Indonesia. Surya mendirikan Surya Institute, sebuah lembaga yang fokus pada peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program inovatif, termasuk Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan pengembangan Metoda Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan) untuk pembelajaran matematika. 


Beliau memiliki keyakinan kuat bahwa tidak ada anak yang bodoh dan setiap anak berpotensi meraih prestasi gemilang dengan guru dan metoda yang tepat. Kiprahnya telah menginspirasi banyak pihak dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. (FG12)


sumber :

wikipedia, surya institute, asmopss.id