Waroengkopi – Bro, sis, kabar gembira nih buat para ASN alias Abdi Negara yang selama ini ngeluh macet di pagi hari dan bosan ketemu printer kantor yang suka ngadat. Pemerintah akhirnya bikin gebrakan kece dengan ngeluarin aturan baru soal kerja fleksibel buat ASN. Yup, fleksibel lokasi dan waktu, bro! Tapi tenang, ini bukan berarti bisa ngilang seminggu full, ya.
Lewat Peraturan Menpan dan RB Nomor 4 Tahun 2025, ASN sekarang boleh kerja dari rumah, kafe, atau bahkan warung kopi (asal ada Wi-Fi dan nggak ketiduran di pojokan). Tapi inget, maksimal dua hari seminggu aja. Sisanya tetap kudu nongol di kantor, biar meja nggak berjamur dan bos nggak pangling.
Soal waktu juga fleksibel. Nggak harus duduk jam 8 teng sampai jam 4, yang penting target kerjaan kelar dan layanan publik nggak keteter. Tapi tetep ya, jangan kelewat santai sampai laporan malah diketik pas lagi nonton sinetron.
Menurut pakar otonomi daerah yang juga senior di dunia birokrasi, Bang Djohermansyah Djohan, ini momen emas buat meninggalkan gaya birokrasi jadul yang kaku. "Kerja bisa dari mana aja, yang penting digital jalan terus," katanya sambil seruput kopi item.
Tapi ada catatan nih: jangan sampai bos-bosnya malah gaptek. Kata Bang Djoher, “Jangan sampai anak buahnya udah canggih, eh bosnya masih bingung buka email.” Waduh, bisa zonk semua itu laporan kerja harian kalau atasan masih pake kalkulator jadul!
Biar makin jos, ASN juga wajib catat aktivitas harian. Mulai dari jam 9 ngetik rencana anggaran, sampai jam 3 revisi peraturan. Lapor ke bos via aplikasi, bukan lewat WA yang isinya sticker doang.
Nah, Deputi Nanik dari Kemenpan RB bilang, ini bukan cuma soal gaya kerja kekinian, tapi juga demi semangat kerja yang tetap membara meski ngopi dari rumah. “ASN harus tetap produktif dan profesional, walau kerjaan dikerjain sambil nyeduh teh,” katanya dalam sosialisasi aturan.
Satu hal yang kudu dicatet nih, kebijakan ini nggak berlaku rata. Layanan yang butuh tatap muka, kayak rumah sakit dan sekolah, ya tetep kudu datang langsung. Masa pasien disuruh video call doang?
Akhir kata, kata Pak Deny dari Kemenpan RB, tiap instansi bebas ngatur fleksibilitas kerjanya, asal tetap fokus ke hasil dan akuntabilitas. Dan semoga aja, sambil nikmatin kerja fleksibel, ASN kita makin bahagia, layanan publik makin cetar, dan bos-bosnya segera update dari Excel ke sistem digital. Cheers dari Waroengkopi! (FG12)