Bedah Film : Sisi Positif Film Story of Kale -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Film Story of Kale

Jurnalkitaplus
02/06/25

Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!

Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Story of Kale'

Film ini jujurly alurnya menarik banget, buat kita jadi overthinking tapi di luar itu semuanya, kami belajar beberapa yang memang penting :

 

1. Cinta Sejati Tidak Menyakitkan

Film ini menggambarkan bahwa cinta yang sehat seharusnya tidak menyakitkan. Hubungan Kale dan Dinda menunjukkan bahwa meskipun ada niat untuk saling membahagiakan, jika tidak diiringi dengan komunikasi yang baik dan saling menghargai, hubungan tersebut bisa menjadi tidak sehat.

2. Pentingnya Menyembuhkan Luka Sebelum Memulai Hubungan Baru

Dinda, yang sebelumnya terjebak dalam hubungan toxic dengan Argo, segera memulai hubungan baru dengan Kale tanpa benar-benar menyembuhkan luka lamanya. Hal ini menunjukkan bahwa penting untuk menyelesaikan dan menyembuhkan trauma masa lalu sebelum memulai hubungan baru, agar tidak membawa luka lama ke dalam hubungan yang baru.

3. Mengenali Tanda-tanda Hubungan Tidak Sehat

Melalui karakter Dinda dan Argo, film ini menunjukkan berbagai bentuk kekerasan dalam hubungan, seperti manipulasi, kekerasan mental, dan fisik. Ini menjadi pengingat bagi penonton untuk mengenali tanda-tanda hubungan yang tidak sehat dan berani mengambil langkah untuk keluar dari situasi tersebut.

4. Komunikasi adalah Kunci

Kale dan Dinda berusaha untuk saling membahagiakan, namun kurangnya komunikasi yang efektif membuat hubungan mereka tidak berjalan dengan baik. Ini menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan terbuka dalam menjaga kesehatan hubungan.

5. Mencintai Diri Sendiri Sebelum Mencintai Orang Lain

Dinda yang belum sepenuhnya pulih dari hubungan sebelumnya, dan Kale yang berusaha terlalu keras untuk membahagiakan Dinda, menunjukkan bahwa penting untuk mencintai dan memahami diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain.

 

kata beberapa orang yang setuju, bila ingin membangun sebuah komitmen kenali terlebih dulu diri kita, luka apa yang belum selesai dan hubungan mana yang seolah memenjarakan kita dan nantinya kita merasakan hal buruk yang berulang kali dengan menormalisasikan segala hal yang jelas diri kita yang perlu diselamatkan.

Jangan sesekali menilai hal yang wajar karena kita punya perasaan belas kasih, tapi seharusnya kita lah yang perlu dikasihani dengan cara memeluk diri kita sendiri.

FAI (32)