Indonesia Kirim Listrik Surya ke Singapura, Duit Miliaran, Energi Hijau Jalan Terus! -->

Header Menu

Indonesia Kirim Listrik Surya ke Singapura, Duit Miliaran, Energi Hijau Jalan Terus!

Jurnalkitaplus
17/06/25

Ilustrasi

Jurnalkitaplus - Indonesia dan Singapura baru aja “jadian resmi” dalam urusan energi terbarukan, bro. Gak tanggung-tanggung, tiga MoU langsung diteken hari Jumat (13/6/2025) di Kementerian ESDM. Ada soal ekspor listrik tenaga surya, proyek tangkap karbon, sampai bikin kawasan industri hijau bareng di Kepulauan Riau. Nilai awalnya? Gede, bos! Di atas 10 miliar dolar AS alias sekitar Rp163 triliun.


Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, bilang kerja sama ini bukan cuma nyari cuan, tapi juga bukti kalau Indonesia mau gaspol di transisi energi bersih. “Saudara-saudara kita di Singapura bakal kita kirimin listrik ramah lingkungan. Tapi ya jangan pelit juga, kita sambut program CCS dari mereka,” kata Bahlil.


Singapura sendiri udah ngincer listrik bersih dari Indonesia buat penuhi kebutuhan industrinya yang makin peduli lingkungan. Mereka siap investasi buat bangun rantai pasok pembangkit energi surya dan ngirim hasil tangkapan karbon 2 juta ton per tahun ke Indonesia.


Menurut Menteri Energi Singapura, Tan See Leng, kerja sama ini bakal buka lapangan kerja, tingkatin ekspor, dan ngasih efek domino ke industri energi terbarukan di Indonesia. Proyek ini juga bakal nyambungin jaringan listrik antarnegara ASEAN. Target ekspor listrik surya ke Singapura? 3,4 gigawatt. Buat nyampe sana, kita perlu produksi 18,7 GW panel surya dan 35,7 GWh baterai.


Gak cuma bikin Singapura terang benderang, proyek ini diprediksi nyerap 418 ribu pekerja dan nyumbang devisa 4-6 miliar dolar AS. Bahkan, penerimaan negara bisa tembus Rp9 triliun.


Ketua Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Eka Satria, bilang ini peluang Indonesia jadi pemain besar energi hijau di ASEAN. Apalagi, potensi energi terbarukan kita bisa tembus 3.600 GW, sayang kalau cuma jadi angin lalu.


Tantangan? Tetap ada. Harga listrik dari EBT (Energi Baru Terbarukan) emang masih mahal dibanding PLTU batubara. Tapi kata Direktur ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, ekspor lewat kabel bawah laut? Gak masalah. Yang penting cocok harganya.


Intinya, ini langkah cerdas. Sambil bantu negara tetangga, kita juga dapet duit, lapangan kerja, plus nyicil masa depan yang lebih hijau. Mantap, kan? (FG12)


🟩 #EnergiHijau #ListrikSurya #IndonesiaSingapura #KerjaSamaASEAN #EksporListrik #WaroengKopiNews