Mengenali Tanda Tubuh Menolak Makanan Tertentu -->

Header Menu

Mengenali Tanda Tubuh Menolak Makanan Tertentu

Jurnalkitaplus
16/06/25




JURNALKITAPLUS - Orang sering kali bingung antara alergi makanan dengan intoleransi makanan. Padahal keduanya perlu penanganan berbeda.

Dr. Jen Gunter dalam "What's a Food Allergy -- and What's Not?" pada 19 Oktober 2022 lalu menjelaskan cara mengetahui perbedaan alergi dengan intoleran pada makanan.

Alergi makanan (food allergies) adalah respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein tertentu, dalam makanan tertentu. Misalnya pada kerang, salah satu pemicu reaksi alergi adalah proteinnya yang disebut tropomyosin. Contoh lain yaitu kacang tanah, bisa menyebabkan reaksi dari salah satu proteinnya. 

Ketika partikel makanan masuk ke dalam tubuh seseorang yang alergi, sistem kekebalan tubuh menganggapnya sebagai masalah, sebagai penyusup. Sama seperti tubuh Sobat merespons virus sebagai ancaman, dengan alergi makanan, sebagian dari sistem kekebalan tubuh melihat protein makanan sebagai ancaman

Reaksi alergi dapat dianggap sebagai respons yang tidak proporsional dan tidak tepat dari sistem kekebalan tubuh terhadap makanan. Reaksi alergi dapat berkisar dari tingkatan yang ringan: kesemutan di mulut, gatal-gatal dan ruam. Hingga yang sangat parah seperti kesulitan bernapas bahkan dapat mengancam jiwa. 

Reaksi alergi, dengan beberapa pengecualian, hampir selalu terjadi dengan cepat, dalam waktu 30 menit setelah makan atau terpapar makanan. 

Intoleransi makanan (food intolerances), di sisi lain, biasanya berupa tubuh kita mengalami kesulitan mencerna makanan tertentu. Tidak seperti alergi, intoleransi makanan tidak terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Misalnya, intoleransi laktosa berarti Anda tidak memiliki cukup enzim yang memecah laktosa dalam produk susu. 

Intoleransi terhadap makanan tertentu sering kali dapat menyebabkan masalah pencernaan termasuk kembung, diare, atau perasaan tidak enak secara umum. Hal ini dapat terjadi dengan cukup cepat, tetapi juga dapat muncul dalam beberapa hari ke depan. 

Jika Sobat JKPers mengalami ketidaknyamanan dari sesuatu yang kamu makan sehari sebelumnya, sebagian besar hal itu bukanlah alergi. Ada jenis reaksi ketiga, yang bukan alergi atau intoleransi. Misalnya penyakit celiac, yaitu kondisi autoimun yang dipicu oleh konsumsi makanan yang mengandung gluten. 

Penyakit celiac mungkin memiliki gejala yang mirip dengan intoleransi makanan, seperti kembung atau nyeri perut. Namun, tidak seperti penyakit celiac, intoleransi makanan tidak merusak usus kecil. 

Lalu apa cara terbaik untuk mendapat diagnosis yang tepat? Sobat JKPers Jangan menggunakan DIY tes sensitivitas makanan di rumah ya. Tes-tes tersebut tidak terbukti secara ilmiah untuk melakukan apa yang mereka klaim, dan mereka bukan alat diagnostik yang dapat diandalkan. 

Jika Sobat bertanya-tanya apakah kamu memiliki alergi atau intoleransi atau penyakit celiac, bicarakan dengan dokter. 

Mereka akan merekomendasikan tindakan yang tepat. Dan dalam kasus alergi makanan, ahli alergi adalah orang yang tepat untuk dikonsultasikan. Dua cara umum yang mereka gunakan untuk mendiagnosis Sobat yaitu mengambil riwayat makanan yang sangat baik dan memberikan Sobat makanan tertentu untuk melihat apa yang terjadi, dalam lingkungan yang aman dan terkendali secara medis. 

Ahli alergi sudah mengantisipasi jika Sobat terpapar makanan yang ternyata Sobat alergi dan dapat merekomendasikan pengobatan yang tepat. (ALR-26)