Simpel, Begini Caranya Disiplin Tanpa Merasa Terpaksa -->

Header Menu

Simpel, Begini Caranya Disiplin Tanpa Merasa Terpaksa

Jurnalkitaplus
04/06/25




Halo Sobat JKPers! Di artikel ini kita akan membahas seputar kemauan kebiasaan diri yang positif.. pasti ada kan niat ini, walau secuil sekalipun? Hehe.. namun banyak orang luput pada satu hal.

Pernahkah kamu mencoba membangun kebiasaan, entah satu kebiasaan atau lebih, yang dengan excited kamu membuat rencananya. Membatin, "Kali ini aku bisa."

Tapi beberapa hari kemudian kebiasaan itu meluntur. Bahkan nyaris tidak dikerjakan sama sekali.

Itu bukan karena kamu malas, bukan juga karena kamu lembek. Hal itu karena rencana yang dibuat tidak benar. Akun YouTube atas nama straightforward buddy dalam unggahannya "Be So Diciplined it Scares People" pada 30 Mei 2025 menjelaskan alasannya. Simak!

Rencana yang dicatat di lembar kertas nampak mantap, namun nyatanya, berbeda dengan hidup yang Sobat jalani. Ini karena kebiasaan ditujukan untuk dirimu dalam versi yang kamu inginkan, bukan versi dirimu saat ini (for the version of themselves they wish they were, not the version they actually are).

Rencana kebiasaan yang dibuat yaitu kehidupan manusia super: bangun jam lima pagi, mandi air dingin, dua jam workout, lanjut meditasi, full makanan sehat, nol distraksi, delapan jam deep work, baca lima puluh halaman sehari.. itu bukan rutinitas, bukan kebiasaan positif. Itu fantasi. Tidak heran kalau kebiasaan seperti itu kolaps. Kamu tidak bisa banting setir dari kehidupanmu yang ramai (chaos) ke disiplin begitu saja.



Coba cek, kebiasaanmu bisa survive tidak saat hari terburukmu (worst day)? Jika jawabannya tidak, percuma. Apabila kebiasaan ini cuma bisa dikerjakan saat kamu lagi termotivasi, lagi good mood, bisa istirahat dengan baik (well-rested), itu adalah fantasi. Bukan sistem.

Kamu butuh sesuatu yang tetap bisa gerak atau bekerja, bahkan ketika kondisi sedang buruk (keep moving when everything else falls aparat). Sekalipun itu secuil. Yang bisa kamu lakukan walau kondisi istirahat setengah-setengah. Sesuatu yang bagimu mudah. Karena ini bukan soal task atau tugasnya, tapi tentang sinyal.

Karena tugas itu bukan soalnya tercapainya tujuan saja, tapi soal membangun identitasmu. Bukan membuktikan bahwa kebiasaan ini bikin sempurna, tapi kebiasaan ini bikin kamu tetap maju apapun yang terjadi. Inilah disiplin.

Karena itu, mulailah dari sesuatu yang simpel yang bisa terjadi kapanpun bahkan saat kamu sedang rumit. Lima menit stretching atau peregangan, dua puluh menit fokus kerja, dua menit meditasi. Tidak masalah apa pun itu. Yang penting itu milik kamu. Sesuatu yang masih terkontrol otakmu, "we're still in control".

Dari sana, bangunlah perlahan. Tambah satu kebiasaan. Bukan lima, bukan sepuluh. Sobat tidak mengejar kecepatan. Sobat sedang membangun stabilitas. 

Setiap kebiasaan dalam rutinitas harus berjuang untuk mendapatkan tempatnya. Tanyakan pada diri, "Apakah tindakan ini membantu mencapai tujuanku? Apakah ini bikin aku lebih tajam, lebih tenang, lebih kuat?"

Ketika Sobat akhirnya membangun rutinitas yang sesuai dengan diri Sobat, kamu akan berhenti berdebat dengan diri sendiri setiap pagi. You stop overthinking, overplanning, and overfailing. Kamu tidak perlu kemauan keras lagi. 

Kamu jadi lebih tajam, kepercayaan diri juga tidak lagi goyah karena didasarkan pada bukti. 

Adapun, orang-orang itu notice. Mereka memang tidak bisa menjelaskannya, tapi mereka merasakannya. Ini bukan disiplin dengan paksaan. Ini adalah disiplin dengan desain. Jadi Sobat JKPers, sekarang bangunlah sesuatu yang benar-benar bertahan lama. (ALR-26)