![]() |
dok. Kompas |
WaroengkopiNews — Obrolan soal gelar pahlawan nasional buat mantan Presiden Soeharto kembali rame dibahas, geng. Kali ini yang angkat bicara bukan orang sembarangan, tapi Mahfud MD, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi yang udah kenyang makan asam garam dunia hukum dan politik tanah air.
Pas lagi ngisi orasi ilmiah di acara Lustrum ke-9 Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Solo, Sabtu (21/6/2025), Mahfud MD ditodong pertanyaan soal usulan Soeharto dapet gelar pahlawan. Jawabannya santai tapi dalam, sob:
“Silakan saja diproses, menurut saya setiap pemimpin memiliki jasa-jasanya sendiri. Punya kebaikan dan kekurangannya untuk negara,” ujar Mahfud.
Nah lho, ini kayak ngomongin mantan—ada manis, ada pahit. Ya kan?
Mahfud juga ngingetin kalau pemberian gelar pahlawan nasional itu gak bisa sembarangan. Ada mekanismenya, ada syaratnya, dan pastinya ada proses panjang yang harus dilalui. Bukan kayak ngasih bintang di walk of fame Hollywood.
Seperti biasa, netizen langsung pada nyamber. Ada yang setuju karena Soeharto dinilai berhasil bangun infrastruktur dan stabilitas ekonomi di zamannya. Tapi ada juga yang bilang, jangan lupa soal pelanggaran HAM dan pembungkaman kritik di masa Orde Baru. Aduh, rame kayak debat di warung pas nungguin bola malam minggu.
Yang pasti, wacana ini bakal terus bikin diskusi panjang. Tapi, seperti kata Mahfud MD: “Silakan diproses.” Artinya, semua ada jalurnya, gak bisa pake jalur cepat apalagi jalur kenangan.
Jadi, menurut kalian gimana nih? Soeharto layak jadi pahlawan nasional atau cukup dikenang di buku sejarah aja?
— Tim WaroengkopiNews, ngopi dulu sebelum nyari kebenaran. ☕