Jurnalkitaplus - Di balik slogan klasik “empat sehat lima sempurna” dan kampanye makan siang gratis di sekolah, produk susu ternyata menyimpan sisi gelap yang jarang disadari. Studi terbaru yang dipublikasikan di Frontiers in Psychology pada Selasa (1/7/2025) menunjukkan, konsumsi susu dan produk turunannya dapat memicu gangguan tidur, termasuk mimpi buruk, terutama pada individu yang mengalami intoleransi laktosa.
Penelitian yang melibatkan lebih dari 1.000 mahasiswa ini menemukan adanya korelasi kuat antara mimpi buruk dan intoleransi makanan, khususnya laktosa. Peneliti utama dari Université de Montréal, Tore Nielsen, mengungkap bahwa keparahan mimpi buruk sangat terkait dengan gangguan pencernaan akibat intoleransi laktosa.
Makanan manis, pedas, dan produk susu menjadi tiga penyebab utama gangguan tidur yang disebut peserta studi. Sekitar 5,5 persen responden mengaku bahwa makanan tertentu memengaruhi suasana mimpi mereka, dengan susu sebagai salah satu pemicu utama. Intoleransi laktosa sendiri terjadi ketika tubuh kesulitan mencerna laktosa, yaitu gula alami dalam susu, sehingga menimbulkan gejala gastrointestinal yang memperburuk kualitas tidur.
Ahli alergi sekaligus pendiri Food Allergy Institute, Inderpal Randhawa, menyatakan bahwa kualitas tidur yang buruk akibat kepekaan terhadap makanan dapat berdampak pada kesehatan mental. Ia menegaskan, kepekaan makanan yang tidak terdiagnosis dapat merusak struktur tidur dan memicu mimpi bernada emosional negatif. (FG12)