Bedah Film : Sisi Positif Drama Hometown Cha-Cha -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Drama Hometown Cha-Cha

Jurnalkitaplus
08/08/25

Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!

Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah drama 'Hometown Cha-Cha'

Pasti mayoritas orang setuju perihal orang yang hidup dan berjuang di kota akan berbeda dengan kehidupan orang yang hidup dan berjuang di luar kota. Karakter ini mau tidak mau nekad membuka usaha dengan keahliannya di desa pinggir laut, yang sebelumnya bekerja di kota 'Seoul' tidak hanya membuat kita sadar perihal memandang orang hebat hanya dari kerja di mana dan di perusahaan apa, melainkan :

1. Kebaikan Tak Harus Heboh, yang Kecil Tapi Konsisten Lebih Bermakna

Du-sik dikenal sebagai pria serbabisa yang selalu siap menolong siapa pun. Ia tidak menuntut bayaran besar dan tidak pamer di media sosial. Kebaikannya diam-diam, tapi berdampak.

Pelajaran: Di zaman sekarang yang serba "posting", drama ini mengingatkan bahwa kebaikan tak harus diviralkan untuk jadi berarti. Terkadang, cukup jadi orang yang bisa diandalkan saat tetangga butuh bantuan kecil — seperti bantu install Wi-Fi, beliin obat, atau sekadar dengerin curhat.

2. Kesehatan Mental Itu Penting — Luka Batin Tidak Selalu Terlihat

Du-sik punya trauma yang ia simpan sendiri bertahun-tahun. Ia tetap tersenyum, membantu orang, tapi dalam diam memikul beban besar. Hye-jin pun punya luka dari masa kecil yang memengaruhi cara ia berinteraksi.

Pelajaran : Sekarang makin banyak orang yang terlihat "baik-baik saja" di luar, tapi ternyata menyimpan luka. Drama ini mengajak kita untuk lebih peka, tidak cepat menilai, dan pentingnya konseling serta dukungan emosional. Apalagi, di masa pascapandemi dan tekanan ekonomi, kesehatan mental adalah isu nyata.

3. Komunitas yang Hangat Adalah Obat dari Kesepian

Warga Gongjin saling kenal, saling bantu, saling kepo—tapi dengan cinta. Ada kedekatan yang tidak kita temukan di kota besar.

Pelajaran : Di masa ini, banyak orang hidup sendiri di kosan, merasa kesepian walau punya ribuan followers. Drama ini bikin kita sadar pentingnya punya relasi nyata di kehidupan offline, entah itu tetangga, komunitas lokal, atau lingkungan kerja yang sehat.

4.Hubungan Sehat Bukan yang Bebas Konflik, Tapi yang Mau Saling Mengerti

Mereka sering berbeda pendapat—kota vs desa, logis vs spontan. Tapi mereka saling belajar, saling menyesuaikan, tanpa kehilangan diri masing-masing.

Pelajaran : Hubungan sehat bukan tentang nggak pernah ribut. Tapi bagaimana kita bisa tetap saling menghargai meski punya cara pandang berbeda. Ini bisa diterapkan dalam hubungan pacaran, pertemanan, bahkan di kantor.

5. Karier Boleh Hebat, Tapi Jangan Lupa Bahagia

Ia awalnya perfeksionis, ambisius, dan terobsesi sukses. Tapi ia belajar bahwa karier hebat tanpa keseimbangan hidup malah bikin capek dan kesepian.

Pelajaran : Kini banyak orang hustle keras, kerja siang-malam, kejar target, tapi lupa: hidup juga soal menikmati senja, ngobrol tanpa agenda, dan tertawa bareng orang tersayang. Drama ini mengingatkan pentingnya balance, bukan cuma sukses.

6. Semua Orang Punya Cerita, Jadi Belajarlah Tidak Menghakimi

Ibu-ibu gosip ternyata punya luka. Kakek yang cerewet ternyata sangat kesepian. Anak kecil yang bandel ternyata ingin diperhatikan.

Pelajaran : Setiap orang yang kita temui—di jalan, di kantor, di medsos—punya cerita yang tidak kita tahu. Jadi, jangan buru-buru menghakimi. Dengarkan lebih banyak, nilai lebih sedikit.

Hometown Cha-Cha-Cha tidak heboh, tapi justru karena itu ia menyentuh. Ia menunjukkan bahwa hidup bukan tentang spektakuler, tapi tentang hubungan yang tulus, kesederhanaan yang menenangkan, dan keberanian menyembuhkan diri.

FAI (32)