Bedah Film : Sisi Positif Drama Our Beloved Summer -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Drama Our Beloved Summer

Jurnalkitaplus
19/08/25

Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!

Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah drama 'Our Beloved Summer'

Hal yang kita benci bisa jadi kita cintai, begitulah jarak antara benci dan cinta—sangat tipis. Banyak, kan, orang yang menikah dengan musuh bubuyutan sebelumnya yang kini jadi pujaan hati. Tapi, dari drama ini banyak pelajaran selain percintaan :

1. Kesuksesan Tidak Harus Sesuai Jalur "Mainstream"

Choi Woong digambarkan sebagai ilustrator jenius yang sukses meski tak kuliah tinggi dan cenderung introvert.

Refleksi yang terjadi :Di tahun ini, banyak anak muda masih dibebani standar hidup "ideal" seperti kuliah S1, kerja kantoran, naik jabatan. Padahal, seperti Choi Woong, passion yang dijalani dengan konsisten bisa mengantarkan kesuksesan tanpa harus validasi dari sistem konvensional.

Apakah kamu masih mengukur sukses dari gelar dan gaji bulanan? Atau sudah mulai menerima bahwa jalan hidup orang berbeda?

2. Introvert Juga Bisa Bersinar Tanpa Mengubah Jati Diri

Choi Woong memilih ketenangan, tidak suka spotlight, tapi tetap dikenal dunia karena karyanya.

Refleksi yang terjadi :Di era media sosial yang memaksa semua orang tampil, Our Beloved Summer menunjukkan bahwa keberhasilan tidak harus dengan menjadi "ramai". Kita bisa memberi dampak besar bahkan dalam keheningan.

Apakah kamu merasa perlu jadi cerewet agar dianggap pintar? Atau bisa tetap percaya diri dengan gaya diammu yang mendalam?

3. Masa Lalu Tidak Harus Menentukan Masa Depan

Guk Yeon Soo berasal dari keluarga miskin, penuh tekanan, tapi tetap menjadi pekerja keras dan ambisius.

Refleksi yang terjadi :Di tahun ini, banyak orang trauma dengan kondisi ekonomi masa lalu atau keluarga disfungsional. Tapi Yeon Soo mengajarkan: kita bukan produk dari masa lalu, tapi dari bagaimana kita memilih bangkit hari ini.

Apakah kamu masih terjebak menyalahkan masa lalu, atau sudah memaafkan dan melangkah ke depan?

4. Cinta yang Dewasa Butuh Proses, Bukan Instan

Kisah mereka dipenuhi konflik, perpisahan, dan pertumbuhan pribadi. Mereka bertemu kembali bukan karena kebetulan, tapi karena sudah lebih matang.

Refleksi yang terjadi :Hubungan yang sehat bukan tentang "yang paling cepat nikah", tapi tentang dua orang yang siap jadi lebih baik—sendiri dulu, baru bersama.

Apakah kamu mencintai karena butuh, atau karena kamu sudah cukup dulu sebagai pribadi?

5. Berani Berkomunikasi Jujur, Meski Sakit

Salah satu konflik utama mereka adalah karena tidak saling bicara jujur waktu masih pacaran dulu.

Refleksi yang terjadi :Banyak hubungan gagal bukan karena tidak cocok, tapi karena terlalu banyak hal yang dipendam. Tahun ini, kita butuh lebih banyak orang yang berani jujur daripada terus terlihat baik.

Apakah kamu menahan perasaan demi terlihat kuat? Padahal jujur itu justru tanda kedewasaan.

6. Teman yang Diam-Diam Peduli Itu Ada

Ji Ung, teman mereka, selalu terlihat kalem dan tenang, tapi punya konflik batin dan kesepian yang dalam.

Refleksi yang terjadi :Film ini mengajarkan untuk tidak menilai orang dari ekspresinya. Kadang orang yang terlihat "baik-baik saja" justru paling butuh pelukan.

Sudahkah kamu menanyakan kabar temanmu yang "terlihat kuat" hari ini?

7. Healing Butuh Waktu, Tapi Bisa

Semua karakter punya luka: cinta, keluarga, masa depan. Tapi film ini tidak meng-glorifikasi kesedihan. Mereka tumbuh.

Refleksi yang terjadi :Our Beloved Summer menyampaikan bahwa kita bisa tumbuh bersama luka, bukan dengan melupakannya. Hidup tidak butuh jadi sempurna dulu untuk bahagia.

Apakah kamu sedang menyembuhkan diri atau menyalahkan diri?

FAI (32)