Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!
Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah drama 'Queen of Tears'
Kenapa kamu tidak mengambil langkah sekarang yang jelas lebih baik daripada nanti? Banyak orang belajar dari pengalaman pahitnya, entah itu dari kehilangan atau penyakit yang menyerang. Jadi, masih mau mengabaikan hal kecil yang sebenarnya itu pengingat untuk mendorong kita lebih baik :
1. Cinta Tidak Cukup Jika Tak Ada Komunikasi yang Jujur
Drama ini menunjukkan bahwa pernikahan bukan hanya soal cinta di awal. Hyun Woo dan Hae In sama-sama mencintai, tapi karena keduanya memendam rasa sakit masing-masing, hubungan mereka jadi dingin dan penuh salah paham.
Refleksi yang terjadi :Banyak pasangan zaman sekarang lebih banyak mengungkapkan isi hati di media sosial daripada ke pasangan sendiri. Drama ini mengajarkan kita bahwa cinta dewasa perlu keberanian untuk bicara jujur, bukan diam sambil berharap pasangan peka. Kalau kamu diam karena takut merusak suasana, sadarilah bahwa yang diam justru perlahan merusak rasa.
2. Penyakit Bisa Jadi Titik Balik Menyadari Arti Kehidupan
Saat Hae In divonis sakit, ia jadi lebih menghargai hal kecil—seperti melihat suaminya tertawa, atau merasa bersyukur karena bisa merasakan pelukan hangat.
Refleksi yang terjadi :Kita hidup cepat. Dikejar target, konten, dan validasi sosial. Drama ini mengingatkan bahwa kesadaran hidup kadang baru muncul saat kita dihadapkan pada kehilangan atau sakit. Jangan tunggu sakit untuk menyadari siapa yang benar-benar peduli. Apa yang kamu anggap remeh hari ini—keluarga, pasangan, waktu istirahat—bisa jadi yang paling kamu rindukan nanti.
3. Keluarga Tidak Sempurna, Tapi Bisa Saling Menyembuhkan
Hubungan keluarga di drama ini rumit, penuh konflik, tapi juga penuh cinta tersembunyi. Saat krisis datang, mereka justru saling mendekat.
Refleksi yang terjadi :Banyak anak muda memilih menjauh dari keluarga karena toxic, trauma, atau tekanan. Tapi Queen of Tears memberi ruang refleksi bahwa keluarga pun bisa belajar berubah dan menyembuhkan bersama, bukan saling menyalahkan. Kadang, luka dari keluarga justru sembuh karena keluarga juga ikut bertumbuh.
4. Kesuksesan Tidak Seharusnya Mengubah Inti Diri Kita
Hae In adalah wanita sukses, pemilik konglomerasi besar, tapi ia tetap menyimpan luka batin dan rasa kesepian. Drama ini menunjukkan bahwa jabatan tinggi tidak selalu berarti hidup bahagia.
Refleksi yang terjadi :Di zaman hustle culture, orang bangga jadi sibuk. Padahal, keberhasilan tidak menjamin ketenangan batin. Drama ini mendorong kita untuk tidak kehilangan diri sendiri saat mengejar ambisi. Kalau dalam proses sukses kamu kehilangan dirimu, kamu perlu tanya ulang: apa sebenarnya yang kamu kejar?
5. Memberi Kesempatan Kedua Bisa Menyelamatkan Cinta
Meski hubungan Hyun Woo dan Hae In renggang, mereka sama-sama belajar bahwa cinta layak diperjuangkan. Mereka memberi kesempatan kedua, bukan karena lupa luka, tapi karena sadar bahwa mereka masih peduli.
Refleksi yang terjadi :Saat ini, banyak hubungan putus hanya karena ego atau asumsi. Drama ini menunjukkan bahwa hubungan yang bertahan bukan yang tanpa masalah, tapi yang sama-sama mau memperbaiki. Kadang bukan cinta yang hilang, tapi dua orang yang lupa cara mencintai di tengah masalah.
FAI (32)