Koperasi Sebagai Motor Perekonomian Indonesia -->

Header Menu

Koperasi Sebagai Motor Perekonomian Indonesia

Jurnalkitaplus
08/09/25


Jurnalkitaplus - Indonesia memerlukan perhatian serius. Tingkat harga bahan pokok hingga pengangguran akibat PHK ditambah aksi demonstrasi mencerminkan keresahan masyarakat.

Kurangnya lapangan pekerjaan, terkait perusahaan-perusahaan yang besar mengalami gulung tikar membuat koperasi, seperti koperasi simpan pinjam bisa memberikan permodalan sederhana dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, akses pelatihan, berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Kemarin ada produk kue, pecel, dorokdok atau kerupuk kulit, gula semut, kripik singkong, mulai dipasarkan di Koperasi Yamughni.

Ustadzah Isye Nurliawati, S.M.B. dalam Istighosah "Peran Koperasi dalam Meningkatkan Perekonomian Rakyat di Tengah Kondisi Sosial- Politik Indonesia  Saat ini" pada Kamis, (4/9/2025) menjelaskan bahwa berbeda dengan perusahaan kapitalis yang berorientasi pada keuntungan semata, koperasi digerakkan oleh anggota dengan usaha dari hulu ke hilir. Meski memang dalam perkembangannya koperasi Yamughni mengaku mengalami stuck pengaruh kurangnya skill profesional dari pengelola.

Secara bertahap kita mulai mempelajari pergerakan UMKM mulai dari persiapan pengadaan barang, penjualan, omzet, dan sebagainya. Mempelajari uang yang masuk dan keluar dari UMKM untuk nantinya lebih profesional dan mampu menciptakan lapangan kerja lagi.

Koperasi masih memiliki tantangan utama, banyak tata kelola yang lemah, infrastruktur, literasi keuangan di kalangan anggota, kalah saing dengan perusahaan besar, maupun inovasi mengembangkan produk. Ilmu marketing menjadi penting, berbagi ilmu berbagi pemikiran yang membuat kita semua bergerak terutama efisiensi dan transparansi. Kedepan bekerjasama dengan generasi muda untuk membuat aplikasi yang memudahkan pengelolaan koperasi dan memasarkan ke luar. Regulasi, sinergi swasta dengan pemerintah, yang kita gulirkan juga membantu pergerakan yang lebih luwes.

Menurut Kementerian Koperasi dan UMKM per Mei 2025 ada 190.000 unit koperasi dengan sekitar 27 juta anggota. Keterlibatannya menjadi penting bahwa anggota tetap konsisten membayar iuran anggota dengan program di koperasi untuk memperkuat persatuan di atas guncangan gelombang ketidakpastian ekonomi dan mengurangi ketimpangan dan kesenjangan ekonomi. (ALR-26)