Ekspansi Energi Terbarukan: Menapaki Era Baru Setelah Batu Bara -->

Header Menu

Ekspansi Energi Terbarukan: Menapaki Era Baru Setelah Batu Bara

Jurnalkitaplus
09/10/25



JURNALKITAPLUS - Setelah batu bara mulai ditinggalkan, arah ekspansi energi terbarukan global dan Indonesia difokuskan pada peningkatan kapasitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga angin sebagai sumber utama, serta pengembangan teknologi energi terbarukan lain seperti tenaga air, bioenergi, dan panas bumi. 

Kapasitas energi terbarukan global diproyeksikan akan lebih dari dua kali lipat pada 2030, dengan dominasi pengembangan PLTS sekitar 80% dari total peningkatan kapasitas. Di Indonesia, ekspansi energi terbarukan diarahkan terutama ke daerah penghasil batu bara seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan, dengan potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan investasi serta mengurangi emisi CO2. 

PLN dan pemerintah tengah membangun infrastruktur smart-grid, transmisi antar pulau, dan program substitusi diesel untuk mendukung integrasi energi terbarukan yang lebih besar dalam sistem energi nasional.

Tren Global EnergPada semester pertama tahun 2025, energi terbarukan global sudah melampaui pasokan listrik dari batu bara, dimana energi surya dan angin tumbuh cepat memenuhi permintaan listrik dunia. International Energy Agency (IEA) memproyeksikan kapasitas energi terbarukan global akan mencapai 4.600 GW pada 2030, didominasi oleh tenaga surya, selain tenaga angin, hidro, bioenergi, dan panas bumi. Pertumbuhan ini paling besar di China dan India yang menjadi pendorong utama transisi energi.

Fokus Ekspansi di IndonesiaIndonesia menargetkan penambahan kapasitas energi terbarukan sebesar 21 GW antara 2021-2030, termasuk proyek tenaga surya dan pengembangan smart-grid untuk mengatasi intermitensi. Daerah penghasil batu bara mendapat perhatian khusus untuk dialihkan ke proyek energi terbarukan, sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial seperti penciptaan lebih dari 90.000 lapangan kerja dan investasi miliaran dolar AS.

Tantangan dan Solusi Teknologi

Untuk mengatasi tantangan ketidakstabilan pasokan tenaga surya dan angin, PLN mengembangkan sistem kelistrikan yang fleksibel dengan smart-grid dan pembangkit listrik gas sebagai cadangan. Pengembangan transmisi antar pulau juga penting untuk memanfaatkan potensi energi terbarukan dari wilayah luar Jawa ke pusat permintaan listrik di Jawa.

Secara keseluruhan, strategi ekspansi energi terbarukan setelah batu bara mulai ditinggalkan adalah memperkuat kapasitas tenaga surya dan angin, memperluas jaringan kelistrikan yang fleksibel, dan mengembangkan program transisi energi di daerah penghasil batu bara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi hijau dan pengurangan emisi karbon.  (FG12)