Google Umumkan Penggabungan ChromeOS dan Android, Hadirkan Era Baru Laptop AI -->

Header Menu

Google Umumkan Penggabungan ChromeOS dan Android, Hadirkan Era Baru Laptop AI

Jurnalkitaplus
02/10/25



Jurnalkitaplus - Google resmi mengonfirmasi rencana besar untuk melebur ChromeOS dengan Android mulai tahun depan. Langkah strategis ini diumumkan oleh Rick Osterloh, Senior Vice President Devices and Services Google, dalam ajang Snapdragon Summit 2025. Dengan penggabungan ini, Chromebook akan tetap hadir dengan tampilan khas ChromeOS, namun fondasi teknologinya akan berbasis Android, lengkap dengan integrasi AI Gemini.

Visi Google: Satu Fondasi untuk Semua Perangkat

Osterloh menjelaskan, selama ini sistem yang digunakan di PC (ChromeOS) berbeda dengan smartphone (Android). Melalui proyek internal bernama Project Aluminium, Google membangun fondasi teknis yang sama sehingga aplikasi Android, layanan AI Gemini, dan ekosistem pengembang bisa berjalan mulus di ponsel maupun PC. “Google membangun fondasi teknis yang sama untuk produk kami di PC dan desktop, membawa model Gemini, asisten AI, serta seluruh aplikasi Android ke ekosistem PC,” ujarnya.

Dukungan Qualcomm dan Era Baru AI

Hal senada disampaikan Sameer Samat, Kepala Android di Google, yang menyebut ini sebagai era baru di mana AI hadir lintas perangkat. CEO Qualcomm, Cristiano Amon, bahkan mengaku sudah melihat versi awal sistem gabungan tersebut. “Saya sudah melihatnya, dan itu luar biasa. Ini benar-benar mewujudkan visi konvergensi mobile dan PC,” katanya. Laptop berbasis Android ini nantinya akan ditenagai chip Snapdragon terbaru dengan fokus pada kecerdasan buatan.

Dampak bagi Pengguna dan Pengembang

Bagi pengguna, penggabungan ini berarti aplikasi Android akan berjalan lebih mulus di Chromebook, sekaligus membawa fitur AI canggih seperti pengeditan dokumen otomatis, pembuatan jadwal, hingga sinkronisasi ponsel–laptop yang lebih pintar. Antarmuka sederhana ChromeOS tetap dipertahankan, namun dengan performa Android yang lebih konsisten.

Sementara itu, bagi pengembang, integrasi ini memudahkan karena cukup membuat aplikasi sekali lalu bisa berjalan di ponsel, tablet, maupun laptop tanpa banyak modifikasi.

Menuju Laptop AI Masa Depan

Dengan strategi ini, Google berharap mampu menyaingi tren baru yang dibawa kompetitor seperti OpenAI, Anthropic, hingga Perplexity yang tengah gencar meluncurkan browser dan agen AI mereka sendiri. Integrasi ChromeOS dan Android bukan hanya soal sistem operasi, tapi juga langkah menuju masa depan laptop berbasis AI yang lebih cerdas, adaptif, dan menyatu dengan ekosistem mobile. (FG12)