Bedah Film : Sisi Positif Drama Tomorrow -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Drama Tomorrow

Jurnalkitaplus
29/10/25



Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!

Jurnalkitaplus - Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah drama 'Tomorrow'

Jangan menghakimi orang karena tidak sekuat dirimu. Setiap orang punya kesanggupan masing-masing dan caranya untuk mengambil keputusan walaupun kamu anggap : "hah, buat apa bunuh diri dan mau cepet mati?" walaupun kamu sempat ada titik terendah pernah merasakan hal seperti itu, dan kini meremehkan orang-orang yang ingin mengakhiri hidup karena terlalu lemah. Dari drama ini, sangat unik, mereka memiliki misi untuk memberhentikan orang untuk mengambil tindakan dalam mengakhiri hidup.

1. Kehidupan Setiap Orang Berarti, Meski Tak Sempurna

 "Kita tidak tahu seberapa dalam luka seseorang hanya dari senyumnya."

Drama ini menampilkan beragam karakter dari semua kalangan: veteran perang, pekerja kantoran, siswa korban bullying, hingga orang tua tunggal. Mereka punya satu kesamaan: merasa hidup mereka tidak berarti. Tapi tim ini membuktikan bahwa setiap orang layak hidup, dan punya pengaruh meski kecil.

Refleksi yang terjadi : Di tengah tekanan hidup, banyak orang hari ini merasa tak cukup. Tapi Tomorrow mengajarkan bahwa keberadaan kita itu penting — bagi keluarga, teman, bahkan orang asing.

2. Belajar untuk Lebih Peka Terhadap Orang Lain

 "Terkadang, hanya satu kata bisa menyelamatkan hidup seseorang."

Tim manajemen krisis berjuang menyelamatkan orang dari jurang keputusasaan hanya dengan kehadiran, empati, dan mendengarkan. Ini mengajarkan bahwa sikap peduli yang tulus bisa menyelamatkan, bahkan jika kita hanya orang biasa.

Refleksi yang terjadi : Hari ini, banyak orang merasa sendiri walau dikelilingi banyak followers. Drama ini jadi pengingat untuk lebih mendengar, lebih hadir, dan lebih sabar terhadap orang di sekitar kita.

3. Setiap Orang Menyimpan Luka yang Tak Terlihat

"Semua orang punya cerita yang tidak mereka bagikan."

Setiap episode mengungkap luka dalam dari masa lalu: pelecehan, penyesalan, kemiskinan, diskriminasi.

Refleksi yang terjadi :Ini mengajarkan kita untuk tidak cepat menghakimi. Kita tidak pernah tahu beban orang lain. Di era komentar cepat dan cancel culture, drama ini menyadarkan kita pentingnya belajar memahami sebelum menyerang.

4. Memaafkan Diri Sendiri adalah Langkah Awal untuk Bertahan

 "Bukan dunia yang menolakmu—kadang kamu hanya perlu memeluk dirimu sendiri dulu."

Banyak karakter merasa bersalah terhadap hal-hal yang tidak bisa mereka ubah. Tapi melalui bimbingan dari tim, mereka belajar untuk memaafkan diri sendiri dan memberi kesempatan baru.

Refleksi yang terjadi :Budaya produktif kadang bikin kita keras pada diri sendiri. Tapi Tomorrow mengajarkan bahwa healing dimulai dari berdamai dengan masa lalu, bukan melupakannya.

5. Kehidupan Tidak Harus Sempurna Untuk Layak Diperjuangkan

 "Kesedihan adalah bagian dari kehidupan, bukan alasan untuk menyerah."

Tidak semua cerita di drama ini berakhir bahagia, tapi banyak yang berakhir dengan keputusan untuk tetap hidup. Itu pun sudah menjadi kemenangan besar.

Refleksi yang terjadi :Banyak anak muda merasa gagal karena tidak hidup sesuai "standar" sosial media. Drama ini mengajarkan bahwa hidup yang tidak viral pun bisa berarti — asal kamu tetap memilih untuk bertahan.

6. Tindakan Kecil Bisa Menyelamatkan Jiwa

 "Jangan meremehkan pelukan, tawa kecil, atau kehadiranmu."

Tim ini tidak selalu punya solusi besar. Kadang mereka hanya hadir, duduk diam, atau berkata, "Aku mengerti." Tapi itu cukup untuk menyalakan harapan.

Refleksi yang terjadi :Ketika dunia serba cepat, hadir dan peduli jadi bentuk cinta paling langka dan paling dibutuhkan.

FAI (32)