Bedah Film : Sisi Positif Film Eagle Eyes -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Film Eagle Eyes

Jurnalkitaplus
30/10/25

Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!

Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Eagle Eyes '

Speechless dari film ini yang paling ngena adalah penglihatannya yang tajam seperti mata elang. Tapi, siapa bilang kalo tidak ada pelajaran di film ini?

1. Kritis Terhadap Teknologi: Jangan Asal Tunduk

Film ini memperlihatkan bagaimana teknologi bisa digunakan untuk mengontrol hidup seseorang—secara ekstrem dan menakutkan.

Kita hidup dalam dunia yang serba digital dan terhubung. Smartwatch tahu detak jantung kita. HP tahu lokasi kita. AI tahu kebiasaan belanja kita.

Pelajarannya: Bijak dan kritislah dalam menggunakan teknologi. Jangan asal klik "setuju" pada semua syarat aplikasi. Pahami bahwa data pribadi kita punya nilai dan risiko.

2. Kerjasama dalam Ketidakpastian

Dua tokoh utama (Jerry dan Rachel), yang awalnya tak saling kenal, harus bekerjasama untuk bertahan hidup dan memecahkan misteri.

Dalam dunia kerja, bisnis, dan komunitas digital sekarang, kolaborasi dengan orang asing atau tim lintas disiplin sudah jadi hal biasa.

Pelajarannya: Jangan remehkan kekuatan teamwork dan kepercayaan, bahkan dalam situasi genting. Bisa jadi solusi besar datang dari kolaborasi tak terduga.

3. Jangan Menyerah Saat Situasi Di Luar Kendali

Tokoh utama dikejar-kejar, dimanipulasi oleh sistem AI yang mengatur semua gerakan mereka. Tapi mereka tetap mencari jalan keluar.

Kadang hidup terasa dikendalikan oleh "sistem" — tekanan sosial, algoritma media sosial, target kerja, atau opini publik.

Pelajarannya: Kita tetap punya pilihan untuk melawan, berpikir kritis, dan mencari jalan keluar. Jangan biarkan keadaan mendikte nilai diri kita.

4. Teknologi Harus Didasarkan pada Etika

AI dalam film ini diberi kekuasaan terlalu besar—tanpa kontrol manusia. Akibatnya, teknologi malah jadi ancaman.

AI makin pintar. Tapi apakah penggunaannya beretika? Apakah manusia masih memegang kendali?

Pelajarannya: Etika dan moralitas harus menjadi fondasi dalam membangun dan menggunakan teknologi. Jangan sampai manusia menjadi korban ciptaannya sendiri.

5. Peran Kecil Bisa Menyelamatkan Dunia

Jerry bukan agen rahasia. Rachel hanya ibu biasa. Tapi mereka yang akhirnya menghentikan kehancuran besar.

Banyak orang merasa kecil, tak berdaya menghadapi masalah besar—perubahan iklim, konflik, kemiskinan.

Pelajarannya: Perubahan besar bisa datang dari langkah kecil, dari orang biasa yang berani bertindak. Semua orang punya peran.

Beberapa perusahaan atau bahkan orang kehadiran Ai atau justru teknologi yang semakin canggih sangatlah memudahkan pekerjaan—saking mudahnya kita tidak sadar jika kita sudah ketergantungan sampai kehadiran akal yang Allah takdirkan melemah.

FAI (32)