Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!
Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Melankolia'
Ikut prihatin jika kamu membaca ini masih ada di fase duka mendalam akibat kehilang orang terkasih, karena film ini punya sudah pandang remaja. Tokoh utamanya seorang remaja laki-laki yang kehilangan kakaknya dalam kecelakaan pesawat. Tapi tetap ada beberapa pelajaran berharga yang kami kumpulkan :
1. Berduka adalah proses yang sah dan manusiawi
Dalam era digital saat ini, banyak orang memalsukan kebahagiaan di media sosial. Film ini mengingatkan bahwa berduka tidak harus ditutupi. Menangis, merasa hampa, dan kesepian adalah bagian dari proses penyembuhan — dan itu tidak membuat kita lemah.
Pelajaran: Kita butuh ruang untuk merasakan dan mengakui kesedihan, bukan menekannya demi terlihat "baik-baik saja" di depan orang lain.
2. Kehilangan bisa mengajarkan kita arti hadir secara utuh
Abi, tokoh utama, menyadari betapa berharganya kehadiran kakaknya setelah ia tiada.
Dengan mobilitas dan kesibukan tinggi di era pasca-pandemi dan AI, kita sering hadir secara fisik tapi tidak secara emosional. Film ini mengajak kita untuk lebih menghargai waktu bersama keluarga dan orang terdekat.
Pelajaran: Jangan tunggu kehilangan baru sadar arti seseorang. Luangkan waktu secara sadar untuk hadir.
3. Bicara dan mencari bantuan itu penting
Abi berjuang sendirian dengan depresinya, hingga akhirnya dia mulai membuka diri.
Masih banyak remaja dan orang dewasa yang enggan bicara soal kesehatan mental. Padahal, di era kini sudah banyak layanan konseling online dan ruang aman untuk berbicara.
Pelajaran: Meminta bantuan bukan tanda kelemahan. Itu bentuk cinta pada diri sendiri.
4. Melangkah maju tidak berarti melupakan
Film ini tidak menggambarkan "move on" sebagai lupa, tapi sebagai menerima.
Kita hidup di masa cepat dan instan. Kadang orang memaksa diri untuk "cepat sembuh" agar tidak tertinggal. Film ini mengingatkan bahwa setiap orang punya waktunya masing-masing.
Pelajaran: Bangkit bukan berarti berhenti merindukan. Tapi memilih hidup berdampingan dengan kehilangan.
5. Seni bisa menjadi ruang aman untuk mengolah emosi
Dalam film ini, musik menjadi salah satu media ekspresi duka.
Di era sekarang, banyak anak muda menemukan ketenangan lewat seni—entah menggambar, menulis, bernyanyi, atau bahkan membuat konten.
Pelajaran: Ekspresi emosional melalui seni adalah bentuk penyembuhan yang sehat dan kreatif.
Kami paham, mungkin di lingkungan sekitar kamu menuntut harus terlihat baik-baik saja, urusan pribadi jangan terlalu diungkit, apalagi kita menganggap jika kesedihan yang terpuruk kehilangan seseorang adalah kelemahan. Tapi, pernah berpikir untuk berdamai dengan kenyataan yang pahit dalam hidup ialah kehilangan?
FAI (32)