Jurnalkitaplus — Indonesia menunjukkan optimisme yang tinggi terhadap perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di tengah dunia yang tengah mengalami transformasi digital cepat. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan AI tidak hanya akan menggantikan pekerjaan, tetapi juga membuka 90 juta lapangan kerja baru pada 2025 ke depan. Klaim ini menegaskan potensi besar AI dalam membuka peluang ekonomi baru bagi Indonesia.
Data survei dari Ipsos tahun 2024 memperlihatkan masyarakat Indonesia menjadi yang paling antusias dan siap menggunakan AI, dengan 91% responden merasa memahami AI dan 80% menunjukkan antusiasme tinggi terhadap layanan berbasis teknologi ini. Meskipun begitu, sekitar separuh masyarakat masih mengkhawatirkan risiko seperti kehilangan pekerjaan dan isu keamanan data. Namun, Indonesia menonjol dengan tingkat optimisme yang jauh melebihi rata-rata global, memberikan modal kuat bagi pengembangan teknologi dan inovasi di Tanah Air.
Menkomdigi menegaskan pentingnya AI sebagai alat bantu yang memperkuat kemampuan manusia, bukan menggantikannya. Sebagai langkah strategis, pemerintah Indonesia sedang menyiapkan regulasi komprehensif berupa Peta Jalan Nasional AI yang ditargetkan launching awal 2026. Regulasi ini akan melengkapi aturan etika AI yang sudah ada agar adopsi teknologi ini berjalan aman dan beretika lintas sektor.
Sejalan dengan hal itu, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menambahkan bahwa lapangan pekerjaan di sektor teknologi seperti spesialis big data, teknologi finansial, serta AI dan machine learning, diprediksi tumbuh pesat hingga 2030. Ini sejalan dengan laporan Future of Jobs Report 2025 dari World Economic Forum yang menggarisbawahi kebutuhan pergeseran keterampilan di era digital.
Kepercayaan tinggi masyarakat terhadap AI sekaligus kewaspadaan atas risiko yang mungkin muncul menggarisbawahi bahwa edukasi publik, penguatan regulasi, dan transparansi teknologi merupakan kunci agar AI memberikan manfaat optimal bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat luas di Indonesia.
Dengan kesiapan masyarakat yang tinggi dan dukungan kebijakan pemerintah, Indonesia berada di posisi strategis untuk memanfaatkan AI sebagai kekuatan penggerak pertumbuhan ekonomi dan inovasi teknologi yang inklusif. (FG12)

.jpg)