Sepak Terjang Shifa Iman, dari HP Orang Tua Hingga Berpenghasilan Dua Digit -->

Header Menu

Sepak Terjang Shifa Iman, dari HP Orang Tua Hingga Berpenghasilan Dua Digit

Jurnalkitaplus
28/10/25

Shifa Iman


Jurnalkitaplus.com. Bandung - Suasana Ballroom Utama Posters Hotel sore itu terasa hangat dan sarat makna. Dalam Guyub Perdana Pengurus YOUJA Jawa Barat para peserta dibuat terdiam dan tersentuh ketika Shifa Iman, seorang influencer muda yang kini dikenal luas di dunia digital musik, membagikan kisah hidupnya yang penuh perjuangan.  


Shifa bercerita tentang masa ketika ia merasa bersalah melihat wajah orang tuanya yang mulai menua, sementara dirinya belum juga bisa menghasilkan apa-apa.  “Waktu itu saya cuma punya niat, tapi nggak punya alat. Saya lihat wajah orang tua, rasanya sedih banget. Akhirnya saya pinjam HP mereka…” ujarnya pada Ahad (26/10/2025). 


Shifa mengenang kembali masa SMP tepatnya saat kelas delapan, ketika untuk pertama kalinya ia tertarik belajar gitar karena melihat teman-teman yang pandai bermain saat jam istirahat. Ia pun belajar secara otodidak melalui YouTube.  


Pada tahun 2018, ketika duduk di bangku SMA kelas 11, Shifa Iman memberanikan diri membuat konten cover lagu pertamanya. Hanya bermodalkan HP orang tua, tanpa lighting, tanpa pemahaman editing atau videografi.  “Viewers-nya cuma 10, paling banyak 20. Tapi entah kenapa, saya senang banget,” kenangnya.  


Shifa Iman mulai belajar bagaimana merekam suara agar lebih jernih, mempelajari editing video, dan terus memperbaiki kualitas kontennya setiap kali unggah.  “Setiap upload, saya evaluasi sendiri. Apa yang kurang dari segi audio, video, atau konsep. Prinsipnya, konten hari ini harus lebih baik dari kemarin,” tuturnya.  




Perjalanannya tak instan. Selama empat tahun dari 2018 hingga 2022 akun Instagram-nya hanya bertambah sekitar 1.000 pengikut, dengan rata-rata penonton 100–300 orang per video. Namun, titik balik itu datang setelah ia lulus kuliah. Pada Agustus 2022, Shifa mulai rutin mengunggah konten di TikTok. 


Awalnya penontonnya sangat sedikit bahkan di bawah 20. Tapi di akhir bulan, satu konten cover lagunya yang membawakan lagu viral “Asmalibrasi” dari Payung Teduh tiba-tiba meledak hingga 1 juta penonton. “Setelah itu banyak yang minta tutorial. Saya coba buat konten edukasi gitar, dan ternyata lebih ramai lagi,” kata Shifa.  


Salah satu video berdurasi 10 detik bahkan menembus 20 juta penonton. Dari situ, jumlah pengikutnya melonjak dari seribu menjadi ratusan ribu, dan pada tahun 2023 mencapai 670.000 pengikut di Instagram serta jumlah yang sama di TikTok.  


Kini di tahun 2025 Shifa mengelola kanal baru bernama Gitaris Virtual, dengan lebih dari 500 ribu pengikut di Instagram, 400 ribu di TikTok, dan 1,5 juta di Facebook.  Yang lebih membanggakan, dari hasil kerja keras dan konsistensinya, Shifa kini mampu meraih penghasilan dua digit per bulan.  


Namun, bagi Shifa, nilai terbesar dari perjalanannya bukan sekadar angka. “Bukan tentang viralnya, tapi tentang rasa syukur karena bisa bikin orang tua tersenyum,” ucapnya, disambut tepuk tangan peserta.  


Kisah Shifa Iman menjadi pengingat bahwa keberhasilan tak selalu dimulai dari perlengkapan canggih atau modal besar, melainkan dari tekad yang tulus dan langkah kecil yang dijalani dengan konsisten. Dari HP orang tua yang dulu hanya dipinjam, kini ia menginspirasi jutaan anak muda untuk terus berproses dengan karya, dengan hati. 


(ALR-26)