Gempa Bumi Ternyata Bisa “Cetak” Bongkahan Emas dalam Hitungan Detik, Ini Penjelasan Ilmiahnya -->

Header Menu

Gempa Bumi Ternyata Bisa “Cetak” Bongkahan Emas dalam Hitungan Detik, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Jurnalkitaplus
22/11/25



Jurnalkitaplus - Penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan tentang proses terbentuknya bongkahan emas besar dalam urat kuarsa. Studi kolaboratif antara Monash University, CSIRO, dan Australian Centre for Neutron Scattering (ANSTO) menemukan bahwa gempa bumi dapat memicu pengendapan emas hanya dalam beberapa detik melalui proses listrik alami pada kuarsa.


Gempa Mengubah Kuarsa Jadi “Baterai Alam”


Selama ini ilmuwan memahami bahwa emas terbawa oleh fluida panas yang melewati rekahan batuan. Namun, konsentrasi emas dalam fluida biasanya sangat kecil sehingga sulit menjelaskan terbentuknya bongkahan besar.


Tim peneliti kemudian menguji hipotesis bahwa tegangan listrik akibat piezoelektrisitas—fenomena ketika kuarsa tertekan atau terpelintir saat gempa—dapat mempercepat proses pengumpulan emas.


Dalam simulasi laboratorium, kuarsa direndam dalam larutan emas dan diberi tekanan mekanis menyerupai gempa bumi. Hasilnya, titik-titik terang, gugusan nanopartikel, hingga kristal emas kecil muncul langsung di permukaan kuarsa.


Emas Tumbuh Lebih Cepat Jika Sudah Ada Emas


Menurut Profesor Andy Tomkins dari Monash University, stres pada kuarsa tidak hanya memicu endapan emas, tapi juga mendorong nanopartikel emas berkumpul dan menempel pada butiran emas yang sudah ada.


“Emas lebih suka tumbuh pada emas lain daripada membentuk yang baru,” ujarnya.


Peneliti menyimpulkan bahwa medan listrik yang tercipta saat gempa membantu ion emas berubah menjadi logam padat, mempercepat pembentukan bongkahan besar selama siklus gempa berulang.


Penemuan Baru dalam Geologi Emas


Ahli geologi Christopher Voisey menjelaskan bahwa kuarsa yang tertekan bertindak seperti baterai alami, sementara emas berfungsi sebagai elektroda yang terus-menerus dilapisi logam tambahan setiap kali terjadi getaran seismik.


Penelitian yang dipublikasikan di Nature Geoscience ini membuka pemahaman baru tentang pembentukan emas orogenik. Fluida panas tetap menjadi faktor utama, namun gempa terbukti mampu memusatkan pertumbuhan emas di titik-titik tertentu, menghasilkan bongkahan raksasa yang sering ditemukan penambang.


Temuan ini bisa mengubah cara ilmuwan memetakan potensi emas dan memahami fenomena mineralisasi mendalam yang selama ini menjadi misteri. (FG12)