Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!
Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Now You See Me'
Trik dan strategi yang mengajak kamu berpikir hal-hal tidak mungkin tapi bisa terjadi di film ini. Film sulap yang dikemas menarik mata ingin ditonton sampai akhirnya, nyatanya ada pelajaran :
1. Kekuatan Tim: Semua Hebat di Bidangnya
Empat pesulap hebat: Daniel (ilusionis), Merritt (hipnotis), Henley (escape artist), dan Jack (penyusup ulung) punya keahlian masing-masing, tapi mereka tidak saling bersaing, justru bersatu.
Refleksi yang terjadi :Di dunia kerja hari ini, kolaborasi jauh lebih penting daripada kompetisi. Entah dalam proyek startup, komunitas kreatif, atau tim kerja kantor — orang dengan skill berbeda justru bisa saling melengkapi. Kamu nggak harus jago semua hal. Punya tim yang solid lebih berharga daripada sok bisa segalanya sendiri.
2. Berpikir Strategis & Selalu Selangkah di Depan
The Four Horsemen selalu punya rencana cadangan dan mampu membaca langkah lawan. Mereka tidak hanya mengandalkan trik, tapi berpikir cerdas dan antisipatif.
Refleksi yang terjadi :Di zaman serba cepat ini, kemampuan berpikir strategis itu penting — baik dalam bisnis, konten kreatif, atau bahkan dalam membangun relasi. Jangan cuma kerja keras, tapi juga kerja cerdas. Siapkan rencana B, C, bahkan D.
3. Menggunakan Ilmu untuk Membongkar Ketidakadilan
Film ini bukan sekadar aksi sulap. Para pesulap itu mengambil uang dari perusahaan asuransi atau bank yang merugikan rakyat, dan membagikannya ke orang-orang yang terdampak. Seperti modern-day Robin Hood.
Refleksi yang terjadi : Semakin banyak orang peduli pada keadilan sosial, ekonomi, dan kesenjangan digital. Film ini mengingatkan bahwa ilmu dan keahlian kita bisa dipakai untuk membela yang lemah, bukan untuk memperkaya diri sendiri saja. Bakatmu bisa jadi alat untuk perubahan sosial.
4. Ilmu + Ilusi: Edukasi Bisa Dikemas Menarik
Film ini menunjukkan bagaimana ilmu psikologi, teknik sulap, dan logika bisa dikombinasikan jadi sesuatu yang menghibur dan mendidik.
Refleksi yang terjadi : Konten edukatif di media sosial makin laku jika dibalut dengan visual yang menarik. Orang-orang sekarang nggak mau "dikasih tahu," tapi mau merasakan dan melihat sendiri. Edukasi itu penting, tapi cara penyampaiannya harus kreatif.
5. Mengelola Ego untuk Tujuan Lebih Besar
Setiap anggota Horsemen punya ego, tapi mereka rela menundukkan itu semua demi rencana besar dan misi yang lebih bermakna.
Refleksi yang terjadi :Dalam kehidupan nyata, entah di kantor, komunitas, atau keluarga — banyak konflik terjadi karena ego pribadi. Padahal, saat kita mau mengalah sebentar, kita bisa capai sesuatu yang lebih besar bersama. Kadang kamu harus mundur satu langkah, agar bisa maju sepuluh langkah.
6. "The Closer You Look, The Less You See" — Bijak dalam Menilai
Tagline film ini mengajarkan: jangan cepat percaya apa yang kamu lihat. Selalu ada hal di balik layar yang tak terlihat.
Refleksi yang terjadi : Di era media sosial, manipulasi visual dan narasi sangat mudah dilakukan. Banyak orang terlihat "bahagia" atau "sukses", tapi kenyataannya bisa berbeda jauh. Latih diri untuk berpikir kritis, jangan langsung percaya yang viral.
Di tengah kehidupan, kamu masih ragu dengan membuat perubahan yang nyata. Justru film ini sangat relate sebagai gambaran dari segi strategi dan lain sebagainya. Kita tidak jauh dari kerja sama tim, terkadang lelah untuk menghadapi banyak karakter—mungkin saja kita yang perlu melihat diri kita sebagai perbaikan diri.
FAI (32)

