Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!
Kali ini aku mau share tentang "Pelajaran apa sih yang bisa kita ambil dari drama Cheese in the Trap?"
Sebagai penonton, kadang kita cuma melihat cerita ini sebagai drama kampus biasa yang penuh komedi, romansa, dan konflik. Tapi kalau ditarik lebih jauh, banyak hal penting yang sebenarnya dekat banget dengan kehidupan kita—tentang batas personal, karakter orang, cara mencintai, sampai bagaimana pola asuh bisa membentuk cara seseorang memperlakukan orang lain.
Pasti dari judul dan konfliknya, kalian bakal mikir,
"Ah, ini drama tentang senior ganteng yang misterius dan cewek kampus yang selalu apes!"
Memang betul. Tapi fokusku bukan cuma ke hubungan mereka aja. Aku ingin melihat drama ini lebih luas—tentang kewaspadaan berlebih, toxic kindness, manipulasi, dan bagaimana dua orang yang sama-sama terluka mencoba memahami cinta dengan cara masing-masing.
Yang pertama, kita diajak mengenal Hong Seol, mahasiswi pekerja keras yang selalu terlihat "baik-baik saja". Padahal, dia selalu dimanfaatkan teman-temannya, sering dipaksa mengerjakan tugas kelompok sendirian, dan menahan semuanya sendiri tanpa berani protes.
Dia bukan tokoh yang dramatis—justru dia realistis. Apa adanya. Dan itu membuat banyak orang menganggapnya mudah "dipakai".
Di sisi lain, ada Yoo Jung, senior yang dikenal sempurna: ramah, sopan, pintar, dan punya kehidupan yang kelihatannya rapi. Tapi makin lama, penonton mulai merasakan hal yang sama seperti yang Hong Seol rasakan—ketidaknyamanan yang sulit dijelaskan.
Dia manis di depan, tapi dingin di belakang.
Peduli, tapi kadang caranya menakutkan.
Memberi kasih sayang, tapi sekaligus mengendalikan.
Dan dari sini aku belajar satu hal penting:
Terlalu waspada memang melelahkan, tapi mengabaikan insting diri jauh lebih berbahaya.
Karena sejak awal, hati Hong Seol sudah membaca sesuatu yang "nggak beres", meski dia sendiri tidak bisa menjelaskannya.
Pelajaran berikutnya:
Setiap orang punya bahasa kasih yang berbeda.
Buat Hong Seol, cinta itu tentang kenyamanan, aman, jujur, dan saling memahami.
Tapi buat Yoo Jung—yang tumbuh dalam pola asuh dingin dan manipulatif—cinta diterjemahkan sebagai "melindungi dengan caranya sendiri", bahkan kalau itu berarti menghancurkan seseorang yang ia anggap berbahaya bagi Seol.
Cemburunya bukan biasa.
Perhatiannya bukan biasa.
Cara "membalas" orang pun bukan cara yang sehat.
Dan inilah yang bikin hubungan mereka kerasa rumit:
Hong Seol ingin dicintai dengan sederhana, tapi Yoo Jung mencintai dengan cara yang membuatnya tertekan.
Bukan karena dia jahat semata, tapi karena dia belajar cinta dari lingkungan yang salah.
Drama ini juga mengajarkan bahwa:
kedua orang bisa saling sayang, tapi tetap belum tentu cocok—karena cara mereka bertahan hidup berbeda.
Ada yang seperti Hong Seol: lembut, menghindari konflik, tapi sering dimanfaatkan.
Ada pula yang seperti Yoo Jung: penuh luka, merasa harus menghukum orang yang menyakiti, dan pandai memutarbalikkan keadaan untuk membuat dirinya selalu "di atas".
Dan yang paling dalam adalah pelajaran tentang batas diri.
Hubungan yang sehat seharusnya membuat kita tenang, bukan takut.
Membuat kita berkembang, bukan merasa diawasi.
Membuat kita jujur, bukan justru menyembunyikan rasa tidak aman.
Akhirnya, yang ingin aku garis bawahi:
Jangan pernah meremehkan intuisi diri sendiri.
Kalau kamu merasa nggak aman, nggak nyaman, atau ada yang berbeda dari cara seseorang mencintaimu—percaya itu adalah sinyal untuk berhenti, mengevaluasi, atau bahkan menjauh.
Dan kalau kamu pernah berada pada posisi Hong Seol atau Yoo Jung, ingatlah bahwa setiap orang membawa luka masa lalu, tapi itu bukan alasan untuk melukai yang lain.
Cinta butuh kedewasaan, kontrol, dan keberanian untuk membenahi diri sendiri terlebih dahulu.
Jadi, buat kamu yang sudah menonton Cheese in the Trap, pelajaran apa yang paling nyantol di pikiran kamu?
FAI-32
