Transformasi KORPRI Jadi Korps ASN Ditegaskan dalam HUT ke-53, Presiden Prabowo Sampaikan Tujuh Pesan Kunci -->

Header Menu

Transformasi KORPRI Jadi Korps ASN Ditegaskan dalam HUT ke-53, Presiden Prabowo Sampaikan Tujuh Pesan Kunci

Jurnalkitaplus
02/12/25

Gambar hanya ilustrasi


JurnalkitaplusKementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyelenggarakan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) di Halaman Kantor Kemenpora, Jakarta, pada Jumat, 29 November 2024. Upacara ini dipimpin oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Raden Isnanta.


Peringatan ini menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali komitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai garda terdepan pelayanan publik dan agen perubahan. Secara historis, KORPRI didirikan pada tanggal 29 November 1971 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 82 Tahun 1971, bertujuan menghimpun dan membina seluruh pegawai RI di luar kedinasan serta memulihkan keutuhan aparatur negara dari intervensi politik.


Tujuh Pesan Penting dari Presiden Prabowo


Dalam upacara tersebut, Raden Isnanta membacakan sambutan Presiden RI Prabowo Subianto, yang juga menjabat sebagai Penasehat Nasional KORPRI. Sambutan Presiden berisi tujuh pesan penting yang dijadikan pedoman bagi anggota KORPRI untuk memperkuat peran ASN sebagai motor pelayanan publik dan perekat bangsa.


Presiden Prabowo menekankan bahwa KORPRI harus terus meningkatkan perannya melalui solidaritas, inovasi, integritas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan nasional [6]. Tujuh poin utama yang disampaikan meliputi:


1. Perkuat Solidaritas dan Kolaborasi: KORPRI diharapkan menjadi simbol persatuan nasional dengan menjalin kerja sama yang erat dengan seluruh komponen bangsa.

2. Dorong Inovasi dan Efisiensi: Pemanfaatan teknologi digital dan E-Government harus diutamakan untuk menghadirkan pelayanan publik yang cepat, hemat, dan transparan.

3. Tingkatkan Integritas dan Disiplin: ASN diminta menunjukkan integritas tinggi, patuh terhadap hukum dan aturan, serta menjadi teladan dalam kehidupan berbangsa.

4. Pastikan Akses Pangan Sehat: KORPRI harus berkontribusi dalam menyediakan pangan bergizi bagi kelompok rentan sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat.

5. Dukung Ketahanan Energi: ASN harus fokus mendukung transisi ke energi terbarukan, pengurangan impor, dan peningkatan efisiensi energi.

6. Turunkan Kemiskinan: Kolaborasi antar-kementerian dalam program pengentasan kemiskinan perlu terus digalakkan untuk mengatasi masalah kesenjangan sosial.

7. Jaga Netralitas dan Loyalitas ASN: ASN harus tetap netral dalam politik dan selalu mengutamakan kepentingan rakyat serta bangsa di atas segalanya.


Transformasi KORPRI Menuju Korps ASN


Raden Isnanta juga menyoroti transformasi KORPRI menjadi Korps Pegawai ASN RI, yang ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Aparatur Sipil Negara [9]. Perubahan ini bertujuan memperkuat jiwa korps ASN sebagai perekat bangsa dan menyatukan pembinaan ASN di bawah satu organisasi.


Isnanta menegaskan bahwa dengan transformasi ini, KORPRI akan menjadi satu-satunya organisasi yang menaungi ASN, sehingga tidak ada dualisme dalam pembinaan. Selain itu, KORPRI juga akan berfungsi sebagai wahana untuk mempercepat penyebaran informasi program pemerintah kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya percepatan penerbitan Peraturan Pemerintah sebagai pelaksanaan UU ASN, yang akan menjadi dasar hukum untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi ASN. KORPRI, sebagai komponen strategis bangsa, berperan penting dalam menjaga stabilitas dan mempersatukan seluruh elemen masyarakat.


Peran KORPRI Milenial dan Gen Z sebagai Energi Baru


Dalam konteks global yang penuh tantangan, KORPRI diharapkan menjadi motor penggerak inovasi di sektor publik [10]. Pemanfaatan teknologi digital merupakan langkah strategis untuk menghadapi disrupsi teknologi dan persaingan global.


Saat ini, ASN didominasi oleh Generasi Milenial (Gen Y, lahir 1980–1995) dan Generasi Z (Gen Z, lahir 1995–2010). Generasi Y menyumbang 54% (2.587.034 orang) dari total ASN, sedangkan Gen Z menyumbang 8% (380.512 orang). Terdapat peningkatan jumlah ASN Gen Z sebanyak 111.592 dari tahun sebelumnya.


ASN Muda (Milenial dan Gen Z) dilihat sebagai energi baru menuju Indonesia Maju. Mereka mahir dalam teknologi dan cepat beradaptasi. Mereka diharapkan dapat memanfaatkan keterampilan teknologi untuk menciptakan sistem digital yang efisien, sekaligus meningkatkan akses dan transparansi dalam pelayanan publik. Selain itu, mereka juga diharapkan menjadi agen perubahan untuk meningkatkan literasi digital di kalangan ASN. Pengembangan karir Gen Z di Indonesia memprioritaskan work-life balance dan kesehatan mental, serta mengharapkan lingkungan kerja yang progresif, suportif, dan memberi ruang untuk pengembangan karir secara berkelanjutan.


Peringatan HUT ke-53 KORPRI ini menjadi momen refleksi dan penguatan komitmen bagi ASN untuk menjalankan tugas sebagai pelayan publik yang inovatif, profesional, dan netral. Melalui transformasi menjadi Korps Pegawai ASN RI, KORPRI diharapkan mampu lebih berperan aktif dalam memperkuat persatuan bangsa, mendorong inovasi, serta menghadirkan pelayanan publik yang unggul dan berdaya saing global.


Sumber : infopublik.id