Waroengkopi - Ekonomi lagi cekak, bos! Imbasnya? Banyak pekerja formal—yang dulunya duduk manis di kantoran—sekarang banting setir jadi ojol, kurir, sampai kreator konten di TikTok dan Instagram. Riset terbaru dari LPEM UI (Mei 2025) bilang ini udah jadi tren yang makin kelihatan. Gara-gara tekanan ekonomi, PHK, sampai otomatisasi, banyak yang akhirnya nyemplung ke dunia ekonomi digital atau istilah kerennya gig economy.
Emang sih, kerja di platform digital itu kelihatannya fleksibel. Bisa atur waktu sendiri, gak perlu absen tiap pagi, dan bisa kerja sambil ngopi. Tapi jangan senang dulu, kerja kayak gini juga penuh risiko. Pendapatan gak jelas, jam kerja bisa ngalahin satpam tiga shift, dan yang paling serem: gak ada jaminan sosial! LPEM UI bahkan bilang, ekonomi gig ini kayak “zona penyangga” antara nganggur dan kerja layak. Iya, bisa dibilang kerja, tapi belum tentu sejahtera.
Data BPS Februari 2025 nyebut, jumlah pengangguran terbuka turun jadi 4,76 persen. Tapi jumlah penganggur absolut? Naik tipis jadi 7,28 juta orang. Nah loh, angka turun tapi orang nganggur nambah. Ini ibarat berat badan gak nambah, tapi celana tetap sempit!
Peneliti ekonomi gig, Arif Novianto, wanti-wanti: jangan anggap kerja digital ini cuma “kemitraan” doang. Faktanya, banyak yang sebenernya jadi “pekerja”, tapi gak diakui sebagai karyawan. Artinya? Hak-hak sebagai pekerja juga jadi abu-abu. Padahal, mereka udah kerja full time juga, tapi bonus dan jaminan tinggal mimpi.
Sementara itu, dari pihak platform sih (kayak GoTo dan Grab), mereka bangga banget bilang udah buka jutaan lapangan kerja. GoTo ngaku punya lebih dari 3 juta mitra pengemudi, dan 5,3 juta mitra usaha. Katanya bisa turunin pengangguran sampai 8,25 persen per tahun. Grab juga gak mau kalah, klaim udah bantu UMKM dan korban PHK di lebih dari 300 kota.
Tapi ya balik lagi, kerja boleh fleksibel, tapi masa depan jangan labil. Pemerintah kudu turun tangan. Bukan cuma ngasih pelatihan atau motivasi semangat 45, tapi juga jaminan sosial, pelatihan ulang, sampai regulasi yang ngakuin kerja digital itu kerja beneran.
Intinya, ekonomi digital emang ngasih peluang. Tapi kalau gak diatur dengan bener, bisa-bisa jadi jebakan batman. Kerja sih kerja, tapi gak bisa keluar dari lingkaran kemiskinan. Nah lho, masa gitu terus tiap tahun?
🟦 #OjolNaikDaun #EkonomiGig #PHK #KerjaDigital #KerjaFleksibelTapiNgenes #WaroengKopiNews
Sumber :
Kompas.id,
lpem.org
kaspaspace.com