Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!
Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Midnight'
Film ini unik karena karakter tunarungu ingin menyelamatkan ibu serta dirinya dari pembunuh yang menjadikan mereka sebagai target berikunya. Tapi, jika dilihat dari sisi itu saja akan membuatmu angkuh, karena ada pelajarannya :
1. Keterbatasan Bukan Alasan untuk Menyerah
Kyung-mi adalah karakter yang tunarungu, tetapi tidak menyerah bahkan ketika nyawanya terancam.
Banyak orang saat ini merasa terbatas — entah karena latar belakang, kondisi fisik, ekonomi, atau tekanan sosial. Tapi Kyung-mi menunjukkan bahwa kita tetap bisa bertahan, berpikir strategis, dan menyelamatkan diri serta orang lain meski dalam posisi sulit. Ini mengajarkan resiliensi dan ketangguhan pribadi di tengah keterbatasan yang sering kita alami di dunia nyata.
2. Kepekaan dan Kepedulian Bisa Menyelamatkan Nyawa
Kyung-mi sempat ragu membantu korban, tapi kepekaannya membuat ia memutuskan untuk bertindak.
Di era digital sekarang, kita sering abai dengan sekitar—sibuk dengan ponsel, media sosial, atau rutinitas. Film ini menekankan bahwa sedikit kepedulian bisa berdampak besar, bahkan menyelamatkan hidup seseorang. Jangan ragu untuk peduli atau membantu, bahkan saat dunia semakin individualistis.
3. Keberanian Bukan Tanpa Takut, Tapi Bertindak Meski Takut
Meski takut dan tidak bisa bicara, Kyung-mi tetap mencoba melawan dan menyelamatkan dirinya.
Banyak dari kita saat ini berjuang melawan ketakutan—mulai dari tekanan kerja, sosial, hingga kecemasan masa depan. Tapi film ini mengajarkan bahwa berani adalah saat kita tetap bertindak, meski takut. Ini penting untuk para generasi muda yang sedang mencari jati diri di tengah dunia yang cepat berubah.
4. Pentingnya Sistem Keamanan & Teknologi yang Inklusif
Sebagai tunarungu, Kyung-mi mengalami kesulitan mengakses bantuan atau berkomunikasi dengan cepat.
Film ini mengingatkan pentingnya menciptakan teknologi, layanan darurat, dan ruang publik yang inklusif bagi semua — termasuk disabilitas. Di tahun ini, kita harus mendukung sistem yang memastikan tidak ada yang tertinggal hanya karena berbeda.
5. Kita Bisa Menjadi "Pahlawan" dalam Cerita Kita Sendiri
Tidak ada yang datang menyelamatkan Kyung-mi. Ia sendiri yang berjuang.
Terkadang kita menunggu orang lain menyelamatkan atau mengubah hidup kita — entah pasangan, teman, atau atasan. Film ini mengajarkan bahwa kita punya kekuatan untuk mengubah nasib sendiri, meski terasa sulit. Jadi, jadilah pahlawan dalam cerita hidupmu sendiri.
Kami ingin sebelum mengakhiri artikel ini, coba tanyakan ke diri sendiri dengan mengucapkan secara lepas tanpa (menganggu orang yah)
a. "apakah saya cukup perduli pada orang sekitar?"
b. "Bagaimana saya merespons ketakutan dalam hidup saya?"
c. "Apakah saya menganggap keterbatasan saya sebagai penghalang atau sebagai tantangan?"
FAI (32)
