Bedah Film : Sisi Positif Film Inception -->

Header Menu

Bedah Film : Sisi Positif Film Inception

Jurnalkitaplus
01/11/25

Assalamu'alaikum Sobat Jkpers!

Kembali lagi di bedah film, dari film yang belum atau sudah kamu tonton, namun, belum menemukan apa yang bisa dipelajari dan bekal untuk kita menghadapi kehidupan ini. Ya! Perihal materi kehidupan belum tentu kamu temukan di pelajaran sekolah bahkan kuliah. Tapi, tenang saja! Kini kami hadir untuk meringkas sebuah film 'Inception '

Hal yang unik di film ini bahkan jika ditonton sampai habis, mimpi di dalam mimpi seolah membuat kita berpikir lebih keras, apa maksudnya?

1. Kekuatan Pikiran dan Imajinasi

"Dunia dibangun dari pikiran kita. Maka apa yang kita pikirkan bisa menciptakan atau menghancurkan."

Di era AI dan metaverse seperti sekarang, kreativitas adalah salah satu skill paling mahal. Inception mengingatkan kita bahwa imajinasi bisa menjadi senjata untuk menciptakan solusi, peluang bisnis, dan bahkan healing diri sendiri. Anak-anak muda sekarang banyak membangun karier dari ide—baik lewat konten, desain, startup, maupun karya seni.

2. Pentingnya Membedakan Realita dan Ilusi

Cobb selalu menggunakan totem untuk memastikan dia tidak terjebak dalam mimpi.

Kita hidup di zaman sosial media yang penuh dengan "realitas palsu". Banyak orang tampak bahagia dan sukses di luar, tapi sebenarnya sedang berjuang. Inception mengingatkan kita untuk punya "totem" dalam hidup—seperti prinsip, mentor, atau waktu refleksi—agar tetap waras dan tidak larut dalam pencitraan.

3. Daya Rusak dari Trauma yang Tak Diselesaikan

Karakter Mal, istri Cobb, terus muncul di mimpi karena luka yang belum sembuh.

Masih banyak orang yang hidup dengan trauma masa lalu—entah soal keluarga, cinta, atau kegagalan—dan itu memengaruhi keputusan mereka sekarang. Film ini menunjukkan bahwa jika kita tidak menyembuhkan luka lama, ia akan terus mengganggu keputusan kita ke depan.

4. Tim yang Solid Bisa Menaklukkan Mimpi Terliar

Cobb tidak bekerja sendiri. Ia membentuk tim dengan skill yang berbeda-beda: arsitek, forger, chemist, bodyguard.

Dalam dunia kerja dan bisnis sekarang, kolaborasi jauh lebih penting dari sekadar kemampuan individu. Punya tim dengan kekuatan berbeda bisa mempercepat pencapaian mimpi kita. Ini juga relevan dengan kerja proyek, startup, atau kolaborasi kreatif zaman sekarang.

5. Proses Itu Penting, Bukan Cuma Hasil

Dalam mimpi berlapis, setiap langkah butuh perencanaan mendalam agar ide bisa ditanamkan secara "halus".

Budaya instan sering bikin kita lupa bahwa semua hal besar butuh proses. Inception menegaskan bahwa perubahan mindset atau keberhasilan besar datang dari proses mendalam, bukan hanya hasil yang cepat.

6. Menghadapi Masa Lalu dan Memaafkan Diri Sendiri

Cobb harus berani "melepaskan" Mal agar bisa kembali ke dunia nyata dan anak-anaknya.

Banyak orang sekarang terjebak dalam penyesalan, terutama setelah kehadiran Ai dan berbagai tantangan hidup. Inception memberi pesan kuat bahwa kita perlu berdamai dengan masa lalu dan memaafkan diri sendiri, supaya bisa melangkah maju dengan tenang.

7. Mimpi Itu Bisa Diturunkan Secara Halus

Teknik "inception" bukan sekadar manipulasi, tapi penanaman ide dengan cara yang elegan.

Dalam komunikasi zaman sekarang—baik itu marketing, edukasi, atau persuasi—kita bisa belajar dari konsep ini: jangan memaksakan ide. Tapi buat orang merasa bahwa ide itu datang dari dalam diri mereka sendiri. Ini berlaku dalam membangun brand, mengajak orang berubah, bahkan dalam membina hubungan.

Mungkin dari beberapa orang yang menonton film ini—mengatakan film ini rumit. Tapi, film ini mencerminkan kehidupan kita berlapis-lapis, dari kenyataan yang harus kita terima, trauma, dan harapan bahkan ditampar kenyataan kehadiran Ai yang menggeser tenaga kerja. Kita jauh lebih sulit mendapatkan kerja. Terlebih lagi, jangan sampai lupa jika kita tetap punya kendali atas mimpi, kenyataan dan apa yang ingin kita raih selama kita hidup di dunia ini.

FAI (32)