Masa Depan yang Lestari Belum Tentu Mustahil, Masih Ada Harapan! -->

Header Menu

Masa Depan yang Lestari Belum Tentu Mustahil, Masih Ada Harapan!

Jurnalkitaplus
22/04/25



Dihadapkan pada realitas krisis saat ini, mudah untuk berasumsi bahwa dunia kita menuju arah yang suram. Namun zaman makin maju, masa depan pun jadi lebih punya harapan.

Iseult Gillespie dalam "What Earth in 2125 could look like" pada 15 April 2025 lalu menggambarkan: dahulu daerah Los Angeles atau LA kehabisan air, dan warganya bergantung pada 5 juta mobil. Saat ini, orang-orang di U.S. Route 101 (jalan tol besar penghubung berbagai kota—dari Los Angeles, Santa Barbara, San Jose, San Francisco, dan terus ke utara) meluncur dengan sepeda listrik, bus, dan kereta api. 


Ted-Ed

Tidak ada biaya untuk layanan ini—sebaliknya, orang-orang menyumbangkan keterampilan teknis atau berkebun mereka, atau memberikan hiburan untuk orang lain saat mereka bepergian. 

Sinar matahari sepanjang tahun membuat LA cocok untuk infrastruktur tenaga surya, tetapi air masih terbatas. Warga kota lantas mengelola ini dengan memelihara pertanian hemat air di gedung-gedung tinggi juga di dalam 17 juta meter persegi lahan, yang dulunya menampung tempat parkir. Mulai dari siswa hingga ilmuwan menyemprotkan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian lokal dengan nutrisi. 

Mereka juga membuat pertanian portabel, menumpuk lapisan tanaman dan pupuk ke dalam kontainer pengiriman yang dikontrol suhu, yang dapat diangkut ke penduduk kota dan sekitarnya. 

Daerah Lagos, Nigeria, garis pantai kotanya telah sepenuhnya berubah. Dahulu penambangan pasir dan ekspansi perkotaan mengikis sekitar 84% garis pantai, membuat kota berisiko mengalami banjir dahsyat. Tetapi kota itu merespons dengan memulihkan lahan basah, yang sekarang berfungsi sebagai spons alami.  


Serangkaian pipa rumit yang dilengkapi turbin menangkap energi air yang mengalir dan mengubahnya menjadi listrik (Ted-Ed)

Listrik yang didapat pun memberi daya pada bangunan dan layanan di seluruh Lagos, seperti pasar Balogun yang terkenal di kota itu, tempat orang berkumpul untuk berdagang dan bersosialisasi.

Pada sepanjang pantainya orang-orang mengelola ribuan tanaman bakau asli, yang bertindak sebagai penyerap karbon, membersihkan polutan masa lalu, dan mendukung keanekaragaman hayati. Daerah ini merayakan bakau dalam berbagai bentuk—desainer lokal menggunakan taninnya untuk mewarnai kain, sementara para ilmuwan meneliti potensi farmasi dan penggunaannya sebagai pestisida alami. 

Soal laut, orang-orang melakukan praktik penangkapan ikan yang berkelanjutan, dan menggunakan kembali limbah pengolahan ikan untuk memberi daya pada kapal, pertanian terapung, dan perumahan umum. 

Sementara itu di São Paulo, Brasil, mereka telah sepenuhnya menata ulang perumahan. Di masa lalu industrinya, kota ini berjuang melawan polusi berat. Hingga sepertiga penduduk tinggal dalam kondisi tidak sehat. Tetapi hari ini, rumah, sekolah, dan gedung pemerintah daerah terbuat dari bahan daur ulang, dari bekas industri otomotif. 

Bangunan-bangunan ini menghasilkan tenaga surya sendiri dan menangkap air hujan untuk digunakan kembali. Di tengahnya terdapat stadion sepak bola tenaga surya baru, yang menghasilkan energi sekaligus berfungsi ganda sebagai inkubator untuk menanam tanaman asli. 

Pada daerah di mana tanah tetap beracun, ilmuwan warga mengelola ribuan jamur. Jamur ini memecah ikatan dalam bahan kimia berusia puluhan tahun yang tersisa di tanah lama setelah pembakaran minyak, gas, dan sampah rumah tangga. 

Mereka kemudian menghasilkan spora baru, menarik serangga dan burung ke daerah itu sekali lagi. 

Versi LA, Lagos, dan São Paulo ini mewujudkan prinsip kehidupan yang terjalin dengan lingkungannya. 

Meskipun masa depan tampak kabur, itu dapat dicapai. Bahkan bisa saja tidak memakan waktu sampai 100 tahun untuk sampai ke sana. Di seluruh dunia, masyarakat merangkul ide-ide ini dan serupa untuk membangun sistem yang lebih berkelanjutan

Misalnya di Vancouver, Bangsa Pertama Adat (Indigenous First Nations) membangun proyek perumahan net-zero atau nol bersih yang menggabungkan ruang hijau dan infrastruktur sepeda. Di Singapura, pertanian perkotaan berkembang pesat di gedung pencakar langit bahkan di cangkang bekas penjara. 

Daerah Praha, peternakan lebah perkotaan terbang di hotel dan teater. 

Pikiran yang yakin bisa menjadi kekuatan pendorong yang kuat. Dari teknologi alami hingga energi terbarukan, kita memiliki begitu banyak alat transformatif yang kita miliki. Maka, maukah kita menerapkannya dari sekarang? (ALR-26)